Arema Malang
Gantikan Peran Aji Santoso sebagai 'Pawang' Singo Edan Arema, Ini Komentar Joko Susilo
Joko Susilo mengaku siap mengemban amanah menggantikan Aji Santoso. Menurutnya tugas tersebut memang berat.
Penulis: Alfi Syahri Ramadan | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Lowongnya kursi pelatih Arema FC tidak berlangsung lama. Manajemen bergerak cepat dengan menunjuk Joko Susilo sebagai 'pawang' Singo Edan menggantikan Aji Santoso.
Joko Susilo bukanlah orang baru di Arema FC. Terhitung sejak era kepelatihan Bambang Nurdiansyah hingga Aji Santoso, Joko Susilo selalu menjadi asistenya. Sehingga dirinya dinilai sangat tepat menjadi suksesor Aji Santoso. Sebab secara karakter dirinya sudah mengenal Arema FC.
Saat dikonfirmasi mengenai tugas barunya tersebut, Joko Susilo mengaku sedih. Sebab, dirinya harus menggantikan rekanya tersebut. Selain itu juga, menurutnya keputusan yang diambil Aji Santoso cukup mengejutkan dirinya.
"Saya sedih dengan situasi saat ini. Tidak mungkin saya bahagia ketika rekan saya harus meninggalkan Arema FC. Akan tetapi saya juga menghormati keputusan dari pelatih yang memilih untuk mengundurkan diri," ucapnya Senin (31/7/2017).
Pelatih yang akrab disapa Gethuk itu menilai bahwa sebenarnya sejak awal dirinya dan Aji Santoso dibebani tugas untuk membangun tim Arema FC dengan karakter Malangan. Akan tetapi ada beberapa hal yang harus menghambat upaya tersebut. Sehingga membuat Aji Santoso harus turun dari jabatanya.
"Seperti halnya berkendara, awalnya tim ini berjalan bagus dan sesuai harapan. Khususnya saat menjuarai Trofeo Bhayangkara dan Piala Presiden 2017. Akan tetapi memang jalan tidak selamanya mulus. Ada situasi seperti ini ya mau bagaimana lagi, kami tetap harus siap menjalaninya," tambahnya.
Sementara itu, saat ditanya terkait kesempatan memimpin Arema FC, Joko Susilo mengaku siap mengemban amanah tersebut. Menurutnya tugas tersebut memang berat. Akan tetapi, ia akan berusaha menjalankanya dengan baik.
"Apapun keadaaanya ya saya harus siap mengemban amanah ini. Tekanan dalam situasi ini sangat berat. Bahkan keluarga sebenarnya juga kurang setuju saya ditunjuk sebagai pelatih. Akan tetapi sekali lagi karena ini adalah amanah, seberat apapun tekananya tetap harus dijalani," bebernya.
Ia menjelaskan semua kemungkinan masih bisa terjadi. Sehingga dirinya masih memiliki keyakinan bahwa Arema FC bisa kembali bangkit dan menunjukkan kemampuan terbaiknya.
"Tidak ada hal berat ketika kami serius dan bekerja setulus hati. Selain itu juga tentu doa tetap menjadi hal utama. Akan tetapi, saya masih menunggu pengarahan secara resmi dari manajemen agar semua bisa jelas," pungkasnya.