Arema Malang
Ikut Kursus, Begini Omongan Gelandang Arema FC Ahmad Bustomi Soal Filosofi Sepakbola
Pemain yang tengah menempuh kursus berlisensi C AFC itu menyebut seorang pelatih saat ini dituntut untuk bisa memadukan kegembiraan dan prestasi.
Penulis: Alfi Syahri Ramadan | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM, BATU - Bergembira itu adalah unsur yang sering dilupakan dalam sepak bola.
Seiring perkembangan teknologi, sepak bola bukan lagi alat untuk bergembira.
Tetapi sudah menjadi suatu industri yang sangat menjanjikan.
Sepak bola saat Sepak bola dari tahun ke tahun terus berkembang.
Dengan kondisi demikian seorang pelatih kini dituntut bisa menampilkan penampilan yang menarik.
Sehingga sepak bola menjadi memiliki nilai jual.
Namun, gelandang Arema FC Ahmad Bustomi menilai bagi seorang atlet sepakbola, orientasi akan terus berubah seiring dengan perputaran waktu.
"Kalau masih junior atau di akademi orientasi utamanya dalam sepak bola adalah untuk bergembira. Tetapi kalau sudah level professional tujuan utama ya meraih kemenangan," bebernya Kamis (31/8/2017).
Lebih lanjut, pemain yang kini tengah menempuh kursus kepelatihan berlisensi C AFC itu menambahkan bahwa seorang pelatih saat ini dituntut untuk bisa memadukan keduanya.
Sehingga bisa dikatakan bahwa seorang pelatih harus mendahulukan kepentingan tim, ketimbang kepentinganya sendiri.
"Kalau pemain mungkin hanya memikirkan bagaimana caranya bermain bagus itu saja. Sementara pelatih tidak bisa seperti itu. Dia harus bisa menyatukan 11 pemain utama agar bisa tampil bagus dan menggembirakan," pungkasnya.