MotoGP
Bukan Hanya Insiden Valentino Rossi, Alasan Marc Marquez Start di Grid Ini Disorot
Namun jika tindakan Marquez yang enggan memulai balapan dari pitlane disebabkan mendapat restu dari marshal, hal itu tentu salah.
SURYAMALANG.COM - Kontroversi diseputar balapan MotoGP seri Argentina belum tuntas dibicarakan.
Banyak hal yang disoroti dalam balapan di ujung pekan lalu itu.
Ulah Marc Marquez di balapan itu jadi topik utama yang memunculkan banyak komentar.
Selain insiden jatuhnya Valentino Rossi, Marquez juga dikecam soal ulahnya di grid ketika start.
Pebalap tim Repsol Honda itu sudah menyampaikan alasannya, mengapa ia tetap melakukan start dari grid dan bukan dari pit lane.
Marc Marquez cenderung menyalahkan marshal yang bertugas di grid saat itu.
"Saat itu, dia tidak tahu apa yang terjadi, dan ketika saya melihat orang lain, marshal itu meninggalkan motor saya dan yang lain melakukan hal ini (mengacungkan ibu jari tangan ke atas)," kata Marc Marquez.
"Lalu saya paham bahwa mereka akan pergi dan bahwa saya harus pergi ke posisi start saya," ucap Marquez menambahkan.
Marquez lantas mempertanyakan hukuman penalti yang mengharuskan memasuki pit lane saat dirinya memimpin balapan.
"Saya tidak mengerti (dengan hukuman itu) karena jika seorang marshal memperbolehkan saya, kenapa dalam beberapa lap berkata bahwa saya keliru dan mendapat ride-through (penalty)?" ujar Marquez.
Namun jika tindakan Marquez yang enggan memulai balapan dari pitlane disebabkan mendapat restu dari marshal, hal itu tentu salah.
Sebagai informasi, tugas marshal dalam suatu balapan hanyalah membantu mengamankan pebalap atau trek jika terjadi kecelakaan sehingga dia tidak memiliki hak untuk memberikan keputusan terkait teknis penyelenggaraan balapan.
Menjelang start balapan MotoGP Argentina, motor Honda RC213V milik Marc Marquez mengalami mati mesin.
Secara regulasi, Marquez diharuskan memulai balapan dari pitlane, namun hal itu tidak dilakukannya.
Rider Spanyol itu tetap bersikeras memulai balapan dari starting grid baru usai penundaan balapan MotoGP Argentina.
Empat kali juara dunia MotoGP itu mengaku bahwa dirinya juga memahami regulasi tersebut, namun dia kemudian mengkambing hitamkan marshal yang bertugas.