Ini Penjelasan LIPI Kenapa Ular Sanca Bisa Telan Tubuh Wanita di Muna, Sulawesi Tenggara
Berikut penjelasan LIPI kenapa ular sanca bisa telan tubuh seorang wanita di Muna, Sulawesi Tenggara
SURYAMALANG.COM, - Peristiwa seekor ular yang menelan tubuh Wanita di Desa Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara Kamis, (14/6/2018) memang sempat membuat geger.
Wanita bernama Wa Tiba (54), ini ditemukan tewas ditelan ular sanca di kebunnya.
Dia disebutkan ditelan ular piton sepanjang tujuh meter dalam kondisi hidup, saat menuju ke kebunnya yang berjarak 1 kilometer dari rumah sekitar pukul 19.00 Wita.
Pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin Phyton reticulatus.
Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut.
"Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (16/6/2018).
Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia.
Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon.
"Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan. Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan. Hal ini membuat ukuran piton di Sulawesi berbeda dengan piton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau," jelas Amir.
"Apabila di penangkaran panjang ular piton bisa mencapai 10 meter, kalau di alam liar panjangnya mencapai 7 meter," tambah Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI tersebut.
Konflik piton dan manusia terjadi di Sulewasi pada tahun 2017.
Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang, Amir menghimbau masyarakat untuk mengajak anjing saat pergi ke kebun.
"Lokasi kebun milik perempuan tersebut dekat dengan hutan dan saat itu sudah malam sehingga korban tidak mengetahui keberadaan ular. Anjing akan membantu apabila ada ancaman dari hewan liar di sekitar manusia," kata Amir.
Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa piton di wilayah Sulawesi merupakan predator tertinggi dalam rantai makanan.
Sangat penting bagi masyarakat untuk turut menjaga kelestarian alam hutan agar ular tidak mencari mangsa lainnya.