Tiga Inovasi Mahasiswa FK Universitas Brawijaya Tangani Luka Penderita Diabetes

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Banyak penderita diabetes mengalami luka, dan biasanya agak basah.

Jika luka sudah parah, tindakan yang diambil biasanya diamputasi.

Tiga kelompok Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM) Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya (UB) memiliki inovasi yang berbeda meski topiknya sama, yaitu keperdulian pada penderita diabetes.

Satu tim memanfaatkan ekstrak daun beringin, madu randu, dan ekstrak daun bakung.

( Baca juga : Videonya Terlanjur Viral, Ternyata Begini Cerita Pria yang Disebut Hidup Lagi Usai Dikubur )

Tim yang terdiri dari Bigy Nuuron Dana, Agung Dwi Krisnayana, Nadya Vira Saputri menawarkan Rolade.

“Kami punya terapi berupa salep dari ekstrak daun beringin,” jelas Bigy kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (13/7/2018).

Sedang tim lain yang terdiri dari Made Prissila Prindani, Ramendra Dirgantara Putra, Kadek Devi Arum Savitri menawarkan Dua Kates (Madu Randu Anti Luka Kaki Diabetes).

Made Prissila mengatakan madu randu asli Indonesia banyak ditemukan.

( Baca juga : Update Transfer Liga 1 – Sriwijaya FC ‘Cuci Gudang’, Madura United Lepas Mantan Arema dan Persib )

Bahkan madu di dunia sudah dikenalkan sebagai obat diabetes.

“Biasanya madunya hanya diminum,” kata Made.

Para mahasiswa farmasi ini membuat patch dengan teknologi nano.

Ukuran madunya dikecilkan sampai nano sehingga bisa menembus membran sel.

Bentuknya sekilas seperti lembaran bening warna madu.

( Baca juga : Sophia Latjuba Tak Keberatan Jika Harus Jomblo Seumur Hidup, Asalkan Tak Kehilangan Hal ini )

Untuk menutup luka dan menyembuhkannya bisa dipotong sesuai besaran lukanya.

“Biasanya ada penderita diabetes yang membiarkan lukanya terbuka/terpapar.”