Nasional
VIDEO : Penampakan Penjara dengan Fasilitas Mewah Seharga Sampai Rp 500 Juta di Lapas Sukamiskin
Temuan KPK ini seperti membuktikan rumor bahwa banyak terjadi penyalahgunaan kewenangan dan suap di lapas.
SURYAMALANG.COM - Kepala Lapas Sukamiskin, Wahid Husein terjaring operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Wahid diduga melakukan korupsi terkait pemberian fasilitas dan izin khusus bagi sejumlah narapidana.
Wahid diduga menerima suap dari narapidana kasus korupsi, Fahmi Darmawansyah.
( Baca juga : Bangkitnya Si Anak Hilang Berlabel Timnas yang Kini Membela Arema FC dan Bhayangkara FC )
KPK membeberkan sejumlah fakta terkait OTT dalam konferensi pers pada Sabtu (21/7/2018).
Dalam konferensi pers tersebut, KPK juga memutar rekaman video yang mempertontonkan fasilitas sel di Lapas Sukamiskin.
Sel tersebut tergolong mewah.
Kondisi sel tersebut juga berbeda denngan sel pada umumnya.
( Baca juga : Gawang Perawan saat Dijamu Sriwijaya FC, Tapi Kiper Arema FC Srdjan Ostojic Punya Catatan Buruk )
“Sel tersebut adalah milik salah satu terpidana yang dimasuki tim KPK kemarin.”
“Tentu ini sel yang ada orangnya.”
“Kalau tidak ada orangnya, saat itu kami tidak bisa masuk,” ujar Febri Adiansyah, juru bicara KPK sebagaimana dikutip dari Kompas TV.
( Baca juga : Enaknya Jadi Bowo Tik Tok dan Nurrani, Lihatlah yang Dilakukan Raffi Ahmad untuk Mereka )
Dalam video singkat tersebut terlihat ada wastafel, rak, TV, AC, kulkas, dan dispenser.
Toilet dan kamar mandi pun berada di ruang terpisah dan memiliki mesin pemanas air.
KPK menyebut biaya untuk mendapat fasilitas tambahan di Lapas Sukamiskin, Bandung antara Rp 200 juta sampai Rp 500 juta.
( Baca juga : Gaya Kece Nia Ramadhani & Anak di Ultah El Barrack, Tomboy Ala Jurrasic World )
“Rp 200-500 juta bukan per bulan. Di sana kan ada narapidana umum, seharusnya fasilitas sama. Tapi, ada perbedaan,” kata Laode M Syarif, Wakil Ketua KPK, Sabtu (21/7/2018).
Sebelumnya KPK menemukan ada sejumlah sel di Lapas Sukamiskin yang dilengkapi fasilitas wah saat melakukan operasi tangkap tangan dan penggeledahan di sana.
