Arema Malang

Respon Milan Petrovic Atas Tekanan Aremania Usai Arema FC Gagal Petik Hasil Maksimal di 3 Laga

Arema FC sedang menjadi sorotan usai mendapat hasil kurang maksimal dalam tiga laga terakhir di Liga 1 2018.

Penulis: Alfi Syahri Ramadan | Editor: Zainuddin
hayu yudha prabowo
Aremania. 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Arema FC mendapat hasil kurang maksimal dalam tiga laga terakhir.

Dua kali seri dan sekali kalah menjadi catatan Singo Edan dalam tiga laga terakhir.

Hal ini tentu saja membuat pelatih Arema FC, Milan Petrovic berada dalam sorotan.

( Baca juga : Nagita Slavina Pukul Kepala Asisten Rumah Tetangga, Malah Banjir Pujian, Ternyata ini yang Terjadi )

Bahkan saat laga Arema FC menjamu Pusamania Borneo FC, banyak Aremania yang meneriakkan kekecewaan.

Banyak Aremania di Stadion Kanjuruhan yang menyanyikan lagu bernada kritikan terhadap permainan Arema FC.

Mereka kecewa lantaran Singo Edan membuang peluang memenangkan pertandingan di kandang sendiri.

( Baca juga : Via Vallen Ikut Potong Daging Kurban, Penampilannya Curi Perhatian, Lihat Caranya Pegang Pisau )

“Maine kurang sangar (mainya kurang garang), maine kurang sangar (mainya kurang garang),” lagu yang dinyanyikan Aremania di penghujung laga.

Pelatih Arema FC, Milan Petrovic dinilai menjadi sosok paling bertanggung jawab atas performa tak maksimal Arema FC dalam beberapa laga terakhir.

Milan Petrovic menilai tekanan merupakan hal yang lumrah dalam sepak bola.

( Baca juga : Terpopuler: Dewi Perssik Temukan Diary Anak Angkat sampai Reuni Nagita Slavina-Roy Kiyoshi )

Apalagi jika tim belum meraih hasil maksimal dalam beberapa laga.

“Saya tahu hal itu, dan bagi saya tidak masalah. Dalam sepak bola, setiap waktu selalu ada tekanan,” ucap Milan kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (24/8/2018).

Upaya Arema FC untuk bangkit dipastikan tidak akan mudah.

( Baca juga : Kesempatan Langka, Ratusan Startup Dunia Kumpul di Surabaya, November 2018 )

Pasalnya Singo Edan bakal menghadapi lawan berat yakni Persib Bandung, Madura United, dan Persipura Jayapura secara beruntun.

Hal ini menjadi pekerjaan berat bagi pelatih asal Slovenia itu.

“Saya tidak merasa hal itu sebagai tekanan. Saya menikmati setiap momen dalam pekerjaan ini,” tambahnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved