Pasuruan

Warga Terpaksa Mandi Tiga Hari Sekali Dampak Kekeringan Di Pasuruan

Terpaksa mandi tiga hari sekali dilakukan warga Desa Sibon Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur akibat kekeringan

Penulis: Galih Lintartika | Editor: Achmad Amru Muiz
surya malang/Galih Lintartika
Warga Desa Sibon Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan mengantri suplai bantuan air bersih 

SURYAMALANG.COM, PASURUAN - Musim Kemarau mencapai puncaknya. Dampaknya masyarakat di berbagai wilayah di Pasuruan mengalami krisis dan kekurangan air bersih. Jatah air bersih yang didistribusikan oleh pemerintah maupun pihak-pihak swasta terbatas.

Untuk mengatur pemanfaatan dan penggunaan air bersih serta berhemat air, warga terpaksa mandi 3 hari sekali. Seperti yang dilakukan warga di Desa Sibon Kecamatan Pasrepan Kabupaten Pasuruan Jawa Timur,

“Terpaksa jarang mandi dan mau tidak mau harus hemat menggunakan air. Kalau tidak begitu, pasti akan kekurangan air untuk masak dan minum,” kata Abdul Hanan, warga Desa Sibon, Jumat (7/9/2018).

Hanan menambahkan, desanya mendapatkan jatah air sebanyak dua truk tangki setiap harinya dengan kapasitas masing-masing tangki sebanyak 5.000 liter air, totalnya mendapat jatah 10.000 liter air. Padahal jumlah warga di Desa Sibon, sekitar 4.500 jiwa lebih.

“Untuk satu keluarga itu hanya dapat sekitar satu jurigen. Makanya warga lebih mengutamakan untuk bisa minum dan memasak. Kalau untuk mandi diatur sehemat mungkin, agar air tidak terbuang percuma,” imbuh Hanan.

Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Pasuruan Bakti Jati Permana, menyampaikan krisis air bersih di Kabupaten Pasuruan terjadi di 20 desa di lima kecamatan. Krisis air bersih saat ini juga sudah masuk dalam tahapan tanggap darurat bencana dan akan diberlakukan seusai prosedur atau ketetapan yang berlaku.

"Karena ukurannya kedaruratan, maka kami minta warga sangat berhemat air. Suplai air dari pemerintah hanya cukup untuk masak dan minum, bukan untuk mandi, MCK dan keperluan ternak. kalau dihitung setiap orang hanya mendapat jatah 2 liter setiap harinya," kaya Bakti.

Dipastikan, seluruh desa di Kabupaten Pasuruan yang mengalami krisis mendapatkan jatah sebanyak dua tangki air setiap hari. Untuk pengirimannya, waktu atau jam tidak bisa dipastikan karena armada yang terbatas.

Meski secara teknis setiap orang hanya mendapat jatah 2 liter setiap hari, namun kenyataan di lapangan bisa mendapatkan lebih banyak. Karena selain pemerintah sejumlah perusahaan juga membantu pengiriman air di wilayah sekitar pabriknya.

"Kami pastikan akan terus kirim air sampai hujan turun dan sumber serta mata air kembali muncul. Kami berharap warga bisa mengatur penggunaan air dengan baik," tandasnya.

Data BPBD Kabupaten Pasuruan, krisis air bersih berada di 20 desa di 5 kecamatan. Masing-masing, Kecamatan Lumbang, Winongan, Pasrepan, Lekok dan Gempol. Semua mata air di 20 desa pada 5 kecamatan itu, sudah tidak lagi mengeluarkan airnya. 

Sumber: Surya Malang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved