Bisnis
Gandeng UI, LG Electronics Indonesia Rilis Sertifikasi Hemat Listrik AC Inverter Single Commercial
Semakin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat akan teknologi inverter, semakin mempercepat beralih pada gaya hidup hemat energi
Laporan wartawan TribunJatim.com, Arie Noer Rachmawati
SURYAMALANG.COM, SURABAYA - PT LG Electronics Indonesia (LG) merilis sertifikasi pengujian tingkat konsumsi listrik AC inverter bekerja sama dengan lembaga Electric Power and Energy Studies (EPES) Universitas Indonesia.
Air Conditioning Business Leader LG Electronic Indonesia, Jack Kim mengatakan, hal itu merupakan bagian dari upaya LG dalam memperkuat tingkat kepercayaan konsumen akan manfaat AC berteknologi inverter pada hematnya tagihan listrik.
Dikakatan Jack Kim, langkah yang dilakukan itu juga sesuai dengan dukungan LG terkait program Pemerintah Indonesia pada kampanye hemat listrik.
"Semakin tingginya tingkat kepercayaan masyarakat akan teknologi inverter, semakin mempercepat beralih pada gaya hidup hemat energi," kata Jack Kim saat media conference LG AC Inverter-Universitas Indonesia Energy Saving Certification di JW Marriot Surabaya, Kamis (13/9/2018).
Selain itu, ungkap Jack Kim, dengan adanya sertifikasi tersebut pihaknya berharap mampu meningkatkan market share LG AC inverter yang mulanya saat ini masih berada di angka 15 persen menjadi 30 persen hingga akhir tahun 2019 dari total raihan pangsa pasar LG yang sebesar 58,8 persen.
Adapun produk LG yang telah mengantongi sertifikasi hemat listrik tersebut ialah AC inverter Single Commercial Air Conditioning (SCAC) kategori Floor Standing & Ceiling Cassette.
"Kedua AC tersebut menyasar pengguna hunian besar dan ruang usaha atau perkantoran yang berbasis teknologi inverter," ucap Jack Kim.
Terkait hasil uji tersebut, Head Of Electrical Power And Energy Studies University of indonesia (EPES-UI), Prof Dr Ir lwa Garniwa menjelaskan, produk Single Commercial AC LG tipe floor standing memiliki tingkat penghematan listrik hingga 62 persen dan tipe ceiling cassette penghematan listriknya hingga 50 persen.
Menurutnya, proses pengujian AC pada Electric Power and Energy Study (EPES) di Universitas Indonesia dilakukan sepanjang 2 bulan yang melibatkan dua model Single Commercial Air Conditioning LG tipe ceiling cassette dan floor standing.
"Keduanya masing-masing memiliki kuat pendinginan 4PK dan SPK menjadi subjeknya. Dua pengaturan Suhu ditetapkan, 18 derajat celcius dan 24 derajat celcius, mewakili dua kutub temperatur yang biasa dimanfaatkan dalam pemakaian AC," tuturnya.