Bisnis

Rupiah melemah, BI Intervensi Secara Terukur

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS masih dipengaruhi tekanan global. Utamanya, perang dagang antara AS-China.

Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM/Sugiharto
Uang rupiah 

SURYAMALAMG.COM, JAKARTA. - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dollar Amerila Serikat (AS) pada perdagangan pagi ini, Selasa (18/9). Dari data Bloomberg, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 0,36 persen ke level Rp14.934 per dollar AS.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengatakan, pelemahan itu masih dipengaruhi tekanan global. Utamanya, perang dagang antara AS-China.

"Risiko AS-China itu yang cukup mempengaruhi emerging country," kata Dody saat ditemui Hotel Ritz Carlton Jakarta..

Namun menurutnya, bank sentral akan tetap menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan melakukan intervensi secara terukur.

Untuk diketahui, Presiden AS Donald Trump baru saja mengumumkan untuk memberlakukan tarif impor baru terhadap 6.000 item produk China. Tarif yang dimaksud, yaitu sebesar 10 persen yang berlaku 24 September mendatang dan meningkat menjadi 25 persen di awal tahun depan.

Di pekan juga, Federal Open Market Committee (FOMC) bulan ini dilakukan untuk memutuskan kebijakan moneter bank sentral AS. Dua hal ini tentu bakal berdampak terhadap pasar keuangan dalam negeri.

Meski begitu, Dody berharap tekanan terhadap terhadap nilai tukar rupiah tidak terlalu besar. Hal itu, dilihat otoritas moneter sebagai risiko eksternal yang mengena ke semua mata uang emerging.

"Kami akan lihat di RDG (Rapat Dewan Gubernur) minggu depan. Semua risiko kami lihat, eksternal dan domestik. Tidak ada yang baru dengan proses sebelumnya kami lakukan," tutur Dody.

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved