Liga 1
Manajer Klub Liga 1 Sepakat Berikan Kuota Untuk Suporter Tim Tamu
Sebanyak 18 manajer klub Liga 1 telah menggelar ikrar damai sebagai buntut dari tragedi yang dialami Haringga Sirla, fans Persija
Penulis: Dya Ayu | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Sebanyak 18 manajer klub Liga 1 telah menggelar ikrar damai sebagai buntut dari tragedi yang dialami Haringga Sirla, fans Persija Jakarta.
Tak hanya membuat ikrar yang digelar di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (29/9/2018) lalu, para manajer yang datang untuk mewakili klub masing-masing itu juga merumuskan beberapa usulan pada PSSI.
Usulan yang pertama ialah tim tuan rumah diwajibkan menjalankan regulasi soal memberikan kuota 5 persen untuk suporter tim tamu.
Baca: VIDEO : Ikrar Perdamaian 18 Manajer Klub Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Malang
Baca: Beginilah Bunyi Ikrar Damai yang Dikumandangkan di Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang
Disampaikan Haruna Soemitro selaku juru bicara 18 manajer klub Liga 1, kuota ini penting diberikan pada suporter tim tamu sebagai salah satu solusi agar tidak terjadi kekerasan seperti yang dialami Haringga Sirla.
Melihat dari insiden yang dialami Haringga, ia nekat datang ke kandang Persib Bandung, padahal telah ada larangan bagi suporter tim lawan untuk datang.
Namun hal itu tak dihiraukan oleh Haringga hingga akhirnya ia dikeroyok oknum suporter bobotoh hingga tewas.
"Kami telah menyepakati. 18 klub ini memiliki usulan pada PSSI, seluruh klub tuan rumah untuk mengimplementasikan regulasi memberikan akses pada suporter tim tamu secara bertahap, dalam regulasi jelas akses 5 persen itu wajib diberikan untuk tim tamu," kata Haruna Soemitro, Senin (1/10/2018).
Meski secara regulasi tertulis sebanyak 5 persen, namun pihaknya menginginkan agar regulasi ini dapat dijalankan secara bertahap.
Sebab selama ini sudah ada kebijakan dan peraturan yang dibuat oleh pihak keamanan, setiap kali Persib Bandung melawan Persija dan Arema FC melawan Persebaya, suporter tim tamu diimbau dan bahkan dilarang untuk hadir.
"Atas pertimbangan keamanan dan lain-lain regulasi itu dimatikan begitu saja. Yang kami harapakan ini bertahap, mungkin awal 1-2 persen. Tapi perlu digaris bawahi, itu basisnya harus resmi bukan orang sembarangan atau suporter liar, itu harus melalui akses database kartu anggota," jelas manajer Madura United itu.
Manajer 18 klub Liga 1 menilai, langkah pemberikan kuotapada suporter lawan dapat meminimalisir kekerasan yang terjadi di kompetisi sepakbola Indonesia.