Lamongan
Ribuan Guru Honorer Di Lamongan Mogok Mengajar. Banyak Sekolah Nihil Pengajar
Aksi mogok mengajar guru honorer membuat para guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) kalang kabut harus mengkondisikan siswa di masing-masing kelas
Penulis: Hanif Manshuri | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Ribuan guru honorer di Lamongan membuktikan ancamannya melakukan aksi mogok mengajar. Hal itu dilakukan dengan tidak mengajar saat pelaksanaa UTS hari ketiga berlangsung.
Sebelumnya, ancaman para guru disampaikan saat demo di Kantor Pemkab dengan lima tuntutan yang dikabulkan. Mereka sepakat mogok mengajar dan itu terbukti, Rabu (3/10/2018).
Aksi mogok mengajar para guru honorer ini membuat para guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) kalang kabut harus mengkondisikan siswa di masing-masing kelas.
Seperti yang terjadi di SD Gedangan Kecamatan Sukodadi Lamongan Jawa Timur. Sebanyak tujuh orang guru SD Gedangan yang berstatus tenaga honore tidak masuk mengajar. Prakris sebanyak 6 kelas di SDN Gedangan hanya diajar oleh 3 orang guru yang berstatus sebagai PNS. Untungnya Rabu (3/10) hari ini sudah masuk hari ketiga pelaksanaan Ujian Tengah Semester (UTS).
"Mau bagaimana, ini terpaksa tiga orang guru yang ada harus mengatasi enam kelas," kata Kepala Sekolah SD Negeri Gedangan, Armi Ismawati.
Serupa dengan SDN Menongo, sebanyak 5 orang guru honorer juga mogok. Demikian juga dialami SDN Banjarejo sebanyak 4 guru tidak tetap (GTT) juga melakukan aksi serupa.
Aksi mogok mengajar ini terjadi hampir merata di beberapa kecamatan. Namun, masih ada sebagian kecil guru honorer yang masuk mengajar.
Aksi guru honorer mogok kerja ini menjadi perhatian pihak Muspika dan juga UPT Dindik. Sejumlah anggota Muspika turun bareng ke sejumlah SD. Tiga SD di Sukodadi dikunjungi Muspika untuk memastikan apakah masih berlangsung UTS atau tidak.
Kepala UPT Dindik Sukodadi, Utomo mengatakan, pihaknya berkewajiban memberikan dukungan para para guru yang ada, agar tetap melaksanakan tugas dan proses belajar mengajar tetap berlangsung. "Dengan keterbatasan ini, proses belajar mengajar harus tetap berlangsung," katanya.
Sedangan para anggota Muspika dan KUPT juga sidak ke sejumlah kelas. Seorang anggota TNI, Edy sempat memberikan motivasi pada para siswa untuk tekun masuk sekolah dan belajar.