Tulungagung
Warga Gunung Budheg Tulungagung Inginkan Watu Joli Gua Tritis Dikembalikan Ke Tempatnya
Warga di sekitar Gunung Budheg menginginkan agar Watu Joli benda bernilai sejarah tinggi ini dikembalikan ke Gua Tritis
Penulis: David Yohanes | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Watu joli Gua Tritis di Gunung Budheg Desa Tanggung Kecamatan Campurdarat yang hilang 12 tahun diserahkan ke Museum Wajakensis Tulungagung. Namun warga di sekitar Gunung Budheg menginginkan agar benda bernilai sejarah tinggi ini dikembalikan ke Gua Tritis.
Gua ini berada di ketinggian sekitar 500 meter sisi utara Gunung Budheg, dan masuk kawasan Wana Wisata Gunung Budheg.
Ketua Pokdarwis Gunung Budheg, Agus Utomo (41) mengatakan, Gua Tritis adalah situs purbakala. Keberadaan watu joli tersebut merupakan satu kesatuan situs yang sudah ada sejak era kerajaan.
"Harapan kami itu dikembalikan seperti dulu, saat kami pertama kali mengenal Gua Tritis," ujar Agus, Senin (8/10/2018).
Agus juga sudah mengajukan permohonan ke Balai Pemeliharaan Cagar Budaya (BPCB) Trowulan Mojokerto. Untuk menjaga keamanan watu joli ini, nantinya akan diberi rangka besi sehingga tidak bisa dipindahkan.
"Apalagi lokasi ini masih sering digunakan untuk persembahyangan warga," tambah Agus.
Selain watu joli, di Gua Tritis masih tersisa patung parwati. Di lokasi ini juga ada semacam pelataran kecil dari bata kuno untuk persembahyangan. Di pos pendakian ada relief buta kala yang sudah ada sejak Mataram Hindu. Di belakang relief ini juga ditemukan bekas mandala.
"Sebelumnya sudah diteliti Mas Dwi Cahyono (arkeolog) dari Universitas Malang," tutur Agus.
Tahun 2006 silam watu joli Gua Tritis dilaporkan hilang. Tahun 2012 batu dengan penutup berlogo Surya Majapahit ini ditemukan polisi di rumah seorang pemimpin pondok pesantren.
Empat orang sempat ditetapkan tersangka dan ditahan. Namun tidak lama berselang mereka dilepas dan kasus pencurian watu joli tidak ada kejelasan.
Polsek Campurdarat kemudian menyerahkan benda purbakala ini ke Museum Wajakensis Tulungagung.