Kabar Jember
Penderita HIV/AIDS di Jember 4.018 Orang, Tahun Ini Terdata 500 Orang
Jumlah ODHA di Jember mulai tahun 2004 - September 2018 mencapai 4.018 orang. Selama tahun 2018 saja ditemukan 506 ODHA.
Penulis: Sri Wahyunik | Editor: yuli
Jumlah ODHA di Jember mulai tahun 2004 - September 2018 mencapai 4.018 orang. Selama tahun 2018 saja ditemukan 506 ODHA.
SURYAMALANG.COM, JEMBER - Konselor HIV-AIDS di Klinik VCT (Volluntary Consulting and Testing) RSD dr Soebandi Jember dr Justina Evy Tyaswati mengimbau warga tidak menilai perilaku Orang dengan HIV-AIDS (ODHA).
Evy menyarankan orang yang suka mencela perilaku orang lain sebaiknya memeriksakan diri untuk mengetahui status kesehatan diri sendiri, terutama status HIV-AIDS.
Imbauan ini disampaikan Evy ketika berbincang dengan Surya menjelang Hari AIDS Sedunia yang diperingati setiap tanggal 1 Desember.
"Saya mengimbau tidak perlu menge-judge (menilai) perilaku orang lain karena belum tentu dia lebih baik. Sedangkan bagi yang merasa berisiko tinggi sebaiknya memeriksakan statusnya, lebih baik mengetahui status HIV-AIDS diri sendiri. Jika memang diketahui positif segera lakukan pengobatan supaya aman," kata Evy, Jumat (30/11/2018).
Dokter yang juga juru bicara RSD dr Soebandi itu menambahkan kasus HIV-AIDS akan terus bertambah karena temuan kasus. Tetapi, lanjutnya, ODHA bisa tetap beraktivitas normal dengan pengawasan, konsultasi, dan hidup disiplin.
"Karena lebih baik diketahui untuk memudahkan penanganannya. Karena para prinsipnya dalam penanganan HIV-AIDS itu adalah temukan dan obati," tegas Evy. Karenanya, para konselor HIV-AIDS di Jember juga pendamping berusaha semaksimal mungkin supaya tidak terjadi angka drop-out ODHA.
Drop-out ODHA terjadi jika selama dalam rentang waktu tiga bulan, ODHA tidak mengambil obat anti virus dan tidak diketahui keberadaannya. Evy menyebut rata-rata per tahun sekitar 5 - 10 persen angka drop-out ODHA yang ditangani oleh Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember.
"Mereka yang drop-out itulah yang makin berbahaya. Tidak diketahui keberadaannya, tidak terkontrol, kemudian bisa jadi datang lagi dalam kondisi lebih parah dan tubuh sudah kebal dengan anti virusnya. Drop-out itu bisa terjadi karena mungkin yang bersangkutan kerja keluar kota atau daerah, atau sudah merasa sehat kemudian pergi keluar kota tanpa memberitahu petugas atau pendamping," tegas Evy.
Sementara itu untuk data kunjungan ODHA di Klinik VCT RSD dr Soebandi Jember dari Januari hingga OKtober 2018 sebanyak 5.729. Mereka merupakan ODHA yang menjalani rawat jalan. Sedangkan ODHA yang menjalani rawat inap untuk Januari hingga OKtober 2018 sebanyak 171 orang.
Mereka yang menjalani rawat jalan terdiri atas pasien lama dan baru. Sedangkan mereka yang menjalani rawat inap sebagian besar merupakan pasien baru.
Sedangkan berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Jember, jumlah ODHA di Jember mulai tahun 2004 - September 2018 mencapai 4.018 orang.
Tahun 2018 ditemukan 506 ODHA, dengan angka orang dengan status AIDS sebanyak 150 orang. Angka tahun 2018 ini turun dibandingkan tahun 2017, yakni ditemukan 637 ODHA dengan 200 orang di antaranya berstatus menderita AIDS.
Angka kematian ODHA di tahun 2017 sebanyak empat orang, dan angka kematian ODHA di tahun 2018 sampai dengan September nol, atau tidak ada kematian.