Kabar Tulungagung
Racikan Obat Pelangsing Dan Obat Kuat Paling Banyak Ditemukan Di Tulungagung
Selama tahun 2018 ada 18 perkara obat racikan yang masuk proses hukum, hingga dilimpahkan pengadilan.
Penulis: David Yohanes | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Tulungagung tengah menggalakkan sosialisasi bahaya obat setelan. Pasalnya, selama ini masih banyak ditemukan toko yang menjual obat ini secara bebas.
Salah satu sebabnya karena para pedagang belum memahami bahaya dari obat setelan ini. “Kami sosialisasikan dampaknya (obat setelan) terhadap kesehatan. Selain itu risiko hukumnya terhadap si penjual,” kata Kasi Farmasi dan Perbekalan Dinkes Tulungagung, Masduki, Senin (17/12/2018).
Obat setelan yang banyak dijual, dikatakan Masduki, adalah jenis obat pelangsing, dengan sasaran konsumen perempuan. Sedangkan obat setelan yang banyak dijual ke kaum pria adalah jenis obat kuat.
Selama tahun 2018 ada 18 perkara obat racikan yang masuk proses hukum, hingga dilimpahkan pengadilan. “Semua penjual yang sampai proses hukum ada di wilayah Kecamatan Boyolangu,” tambah Masduki.
Selain penjual, polisi juga mengungkap kurir serta produsennya. Mereka adalah produsen rumahan yang berasal dari wilayah Nganduk dan Blitar. “Jadi bukan produsen jamu terus disalahgunakan, tapi memang produsen rumahan yang tanpa izin,” ungkap Masduki.
Selain obat racikan, ada dua kasus kosmetik berbahaya yang juga masuk pengadilan. Saat ini Dinkes juga mengincar para penjual kosmestik yang mengandung obat berbahaya. Namun ada kendala, karena penjual banyak yang berdagang dengan cara online tanpa punya toko.
Petugas harus melacak alamat mereka hingga ke rumah-rumah. “Kalau yang ada tokonya mudah kita temukan. Tapi yang jualan online, sulit untuk menemukan,” pungkas Masduki.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/kasi-farmasi-dan-perbekalan-dinkes-tulungagung-masduki.jpg)