Kabar Tulungagung
Presiden Jokowi: Tahun 2018 Jatim Paling Banyak Menerima Program Rumah Susun
Jokowi mengungkapkan, ada 315 rumah susun dibangun selama tahun 2018. Jawa Timur mendapatkan alokasi 45 rusun, paling banyak dibanding wilayah lain.
Penulis: David Yohanes | Editor: Achmad Amru Muiz
SURYAMALANG.COM, TULUNGAGUNG - Usai blusukan di Pasar Ngemplak Tulungagung, Presiden Joko Widodo menuju di Kampus STKIP PGRI Tulungagung, di Jalan Mayor Sujadi Timur, Jumat (4/1/2019).
Di kampus ini Jokowi meresmikan empat proyek sekaligus, yaitu rumah susun (Rusun) Mahasiswa di STKIP PGRI, Rusun mahasiswa di IAIN Tulungagung, Rusun Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dan Jembatan Ngujang 2. Jokowi membubuhkan tanda tangan di atas prasasti empat proyek ini.
Jokowi mengungkapkan, ada 315 rumah susun dibangun selama tahun 2018. Jawa Timur mendapatkan alokasi 45 rusun, paling banyak dibanding wilayah lain.
Menurut Jokowi, perlu perubahan budaya, untuk tinggal di rusun. "Ada yang siap, ada yang belum. Dan Jawa Timur lebih siap," ujar Jokowi.
Karena itulah, Jawa Timur mendapatkan alokasi rusun paling banyak di banding daerah lain.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono menambahkan, dari 315 tower rusun yang dibangun, 15 di antaranya rusun mahasiswa.
Sisanya untuk masyarakat umum, termasuk rusun di daerah industri untuk para pekerja. "Biayanya lebih murah untuk para pekerja," ujar Basuki.
Tahun 2019 Kementerian PUPR berencana membangun 130 tower rusun. Setiap rusun tiga lantai membutuhkan biaya sekitar Rp 8,3 miliar. Anggaran itu termasuk untum fasilitas rusun, mulai sari listrik, air bersih dan mebeler.
"Dulu kan Pemda atau pemprov yang pasang listrik, air dan sebagainya. Ternyata malah rusak, makanya sekarang kita serahkan dalam kondisi lengkap," tegas Basuki.
Pembangunan rusun ini bagian dari program satu juta rumah. Tahun 2015 pencapaian program ini sebanyak 600.000 unit, tahun 2016 sebanyak 600.000 unit, tahun 2017 sebanyak 800.000 unit dan tahun 2018 sebanyak 1.132.000 unit.
"Ini solusi backlog kita yang masih banyak," pungkas Basuki.