Krisis Air Bersih di Kota Malang, PDAM : Tinggal Perumahan Bulan Terang Utama yang Sedang Normaliasi

SURYAMALANG.COM, KEDUNGKANDANG - Krisis air bersih melanda Perumahan Bulan Terang Utama (BTU) dan sekitarnya sejak Kamis (10/1/2019).

Krisis air bersih itu menyebabkan aktivitas warga terganggu.

Bahkan beberapa warga mengantre untuk mengambil air bersih yang disediakan pengelola Perumahan BTU.

Seorang warga, Dimas mengaku dua kali mengambil air melalui keran air yang ada di sejumlah titik di Perumahan BTU.

“Saya mengambil air setiap pagi dan sore. Warga mengantre karena air sudah mati sejak Kamis lalu,” ucap Dimas kepada SURYAMALANG.COM, Minggu (13/1/2019).

Sejumlah warga membawa galon dan jeriken untuk mengambil air.

Warga rela menunggu untuk mendapat giliran sampai galon yang mereka bawa terisi penuh.

Bahkan ada warga yang membawa mobil dan motor untuk mengakut air sampai ke rumah.

“Saya bawa motor karena mengangkut dua galon. Karena jalannya nanjak, kalau jalan ya capek,” ujar Dimas.

Sementara itu, Developer Perairan Perumahan BTU, Haidari mengatakan tandon air tersebut dibuka agar masyarakat bisa menikmati air bersih.

“Kami sudah buka sejak air PDAM mati. Intinya untuk menertibkan masyarakat saja agar tidak panik sambil menunggu air PDAM hidup kembali,” ucapnya.

Kasus yang sama juga pernah terjadi pada tahun lalu. Saat itu air PDAM mati selama sepekan.

Haidari juga memuji PDAM Kota Malang yang menyediakan bantuan berupa truk tangki berisi 4.000 Liter air untuk warga.

“Semoga permasalahan ini bisa dengan segera teratasi,” ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PDAM Kota Malang, Anita Sari mengatakan pihaknya masih melakukan proses normalisasi di wilayah yang terdampak krisis air bersih, seperti di Perum BTU, Lesanpuro Gang 12, dan Baran.