Kabar Madiun

Dua Pasien Demam Berdarah Meninggal Dunia Di Madiun, Warga Diminta Waspada

Dinkes Kabupaten Madiun bekerjasama dengan Puskesmas di wilayah Kabupaten Madiun, telah melakukan fogging di 40 titik di lokasi yang sudah terkena DB.

Penulis: Rahadian Bagus | Editor: Achmad Amru Muiz
Ist
Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, melakukan Fogging, di Dusun Ngronggo , Desa Rejosari RT 11/ RW 13 Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. 

SURYAMALANG.COM, MADIUN - Memasuki puncak musim penghujan, warga Kabupaten Madiun, diimbau agar menjaga kebersihan lingkungan di sekitar. Pasalnya, pada saat musim pengujan ada banyak genangan air yang bisa menjadi sarang nyamuk demam berdarah.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Agung Triwidodo mengatakan, pada awal tahun ini terdapat dua orang pasien di Kabupaten Madiun meninggal dunia akibat terkena demam berdarah (DB).

"Awal tahun 2019 ini sudah 46 kasus, dua di antaranya meninggal dunia," kata Agung saat dihubungi, Jumat (18/01/2019).

Sementara itu, menurut data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, terhitung sejak Januari 2018 hingga Januari 2019 jumlah kasus DBD Kabupaten Madiun mencapai 170 kasus. Dengan rincian, pada 2018 terdapat 124 kasus dan 1 pasien meninggal dunia.

Korban meninggal akibat DBD awal tahun ini seorang pelajar bernama Dinar Ahmad Ibrahim (11) warga Desa Sukosari Kecamatan Dagangan, dan Kepala SD bernama Masyudi (59) Desa Durenan Kecamatan Gemarang.

Sebagai upaya pencegahan, mulai awal Januari tahun ini, Dinkes Kabupaten Madiun bekerjasama dengan Puskesmas di wilayah Kabupaten Madiun, telah melakukan fogging di 40 titik di lokasi yang sudah terkena DB.

Ia mengatakan, dibutuhkan kerjasama semua pihak khususnya masyarakat untuk peduli dalam hal pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Sebab fogging hanya membunuh nyamuk dewasa, namun tidak membunuh jentik nyamuk.

"Peningkatan kasus DBD di semua daerah meningkat. Kami mengajak masyarakat untuk lakukan PSN seminggu sekali," jelasnya.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan dengan 3M, yaitu menguras bak mandi, menutup penampungan air, dan mengubur barang untuk memutus siklus hidup jentik nyamuk.

"Dan yang paling penting, bila ada keluarga yang sakit panas, selama dua hari berturut-turut segera diperiksakan ke dokter atau puskesmas," tambahnya.

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved