Kabar Jakarta

Wapres JK Buka Rakornas Muslimat NU Dan Launching Buku Panduan Aswaja Untuk PAUD, TK dan RA.

Muslimat NU melaunching buku tentang panduan Aswaja yang siap diterapkan di jenjang pendidikan anak sejak usia dini.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: Achmad Amru Muiz
suryamalang.com/Fatimatuz Zahro
Wapres RI Jusuf Kalla saat membuka Rakornas Muslimat NU bersama Ketua Umum PP Muslinat NU Khofifah Indar Parawansa di Hotel Atlete Century Jakarta, Minggu (27/1/2019). 

SURYAMALANG.COM, JAKARTA - Usai menggelar acara tahajud akbar dan doa bersama ratusan ribu jamaah Muslimat NU dalam acara Harlah ke 73 di GBK, Minggu (27/1/2019) malam, para pimpinan wilayah Muslimat NU menggelar Rapat Koordinasi Nasional di Hotel Atlete Century.

Rakornas Muslimat NU ini dibuka langsung oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Hadir juga dalam acara rakornas Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa dan juga Yenny Wahid yang juga sebagai ketua panitia Harlah Muslimat NU ke 73.

Dalam sambutannya, Khofifah mengatakan, ada hasil penelitian dari UIN Syarif Hidayatullah yang menyatakan bahwa tingkat intoleransi khususnya di generasi muda kian meningkat.

"Lalu juga ada hasil penelitian dari LIPI yang mengatakan bahwa ada kritalisasi politik identitas pada generasi lulusan S1, S2 dan S3 yang representasinya menimbulkan rasa eksklusifitas," kata Khofifah.

Hasil penelitian-penelitian itu menurut Khofifah dijadikan bahan rembugan Muslimat NU dalam menentukan tema Harlah Muslimat NU yang ke 73 ini.

Biasanya tema harlah Muslimat ini akan digarap selama dua hingga tiga tahun sampai ke daerah-daerah. Hingga terputuskan tema Jaga Aswaja Teguhkan Bangsa.

"Bagaimana nilai nilai attasamuh dan attawazun, toleransi dan keseimbangan harus kembali ditanamkan ke generasi kita ke depan," ucap Khofifah.

Oleh sebab itu, bersamaan dengan peringatan Harlah Muslimat NU yang ke 73 ini, di depan Wapres Jusuf Kalla, Muslimat NU melaunching buku tentang panduan Aswaja yang siap diterapkan di jenjang pendidikan anak sejak usia dini.

"Maka kami luncurkan buku panduan aswaja. Kita akan sosialisasikan buku ini menjadi referensi yang akan mulai kita tinjau untuk diterapkan di TK, RA dan PAUD yang dikelola oleh NU, dan Muslimat," kata Khofifah.

Dalam waktu dekat, Muslimat NU akan mengundang guru-guru RA TK dan juga PAUD untuk mendapat pelatihan tentang pendidikan yang memasukkan nilai-nilai aswaja dengan membedah multiple intelligent pada anak.

Sementara itu Wakil Presiden Jusuf Kalla dalam sambutannya menyatakan, apresiasinya pada organisasi Muslimat NU dan yang telah dilakukan untuk bangsa.

"Atas panduan buku aswaja yang disusun oleh Muslimat NU, terima kasih banyak, semoga ini menjadi amalan ibadah para Muslimat NU semua. Dan kami sebagai Dewan Masjid membuka kesempatan lebar untuk membuat pendidikan di lingkungan masjid," kata Jusuf Kalla yang juga Ketua Dewab Masjid Nasional ini.

Selain itu, pihaknya menyebut jika ada hasil penelitian yang menyebut anak generasi millenial banyak yang intoleran, maka Jususf Kalla juga menyebutkan ada hasil survei yang menyebutkan 85 persen anak millenial sebenarnya ingin meningkatkan kualitas keagamaannya.

"Banyak perubahan positif di masyarakat kita. Kalau anak millenial yang lebih akrab dengan gadget mereka ingin belajar agama, apalagi yang lainnya," kata Jusuf Kalla.

Untuk itu, ia ingin seluruh masyarakat tetap menyebar semangat optimististis. Ia mengaku salut dengan Muslimat NU yang begitu solid. Bahkan di acara harlah yang diguyur hujan mereka tetap tinggal dan salat berjamaah.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved