Jendela Dunia
Video Viral Bayi Baru Lahir Langsung Berusaha Jalan, Dokter & Perawat Kaget, Ini Penjelasan Medisnya
Video Viral bayi baru lahir tiba-tiba berusaha jalan, dokter dan perawat kaget, ini penjelasan medisnya
Penulis: Sarah Elnyora | Editor: Dyan Rekohadi
SURYAMALANG.COM - Video viral bayi baru lahir langsung berusaha jalan mengejutkan dunia maya.
Tidak hanya netizen, namun dokter hingga perawat yang menyaksikan langsung kejadian tersebut sempat kaget dan terkagum-kagum.
Video viral bayi berjalan itu terjadi di Brazil dan diunggah oleh akun Arlete Arentes dan telah ditonton lebih dari 90 juta orang, ratusan ribu likes, serta jutaan yang membagikan video ini ke seluruh dunia.
Seperti kita tahu, umumnya, bayi yang baru lahir bahkan belum dapat membuka kedua matanya untuk melihat sekeliling.
• Lamar Janda Kaya, Fadel Islami Curhat Tudingan Nikahi Muzdalifah untuk Kuras Harta & Numpang Eksis
• Bilqis Polos Ingin Punya Ayah Om Shaheer, Ivan Gunawan Ditolak Mentah, Ayu Ting Ting: Gak Boleh Gitu
• Penampilan Terbaru Vanessa Angel Berhijab Usai Pindah Rutan, Bikin Bibi Ardiansyah Tampak Sumringah
Hanya tangisan kencang yang menjadi ciri khas sekaligus kekuatan menonjol pada setiap bayi yang lahir.
Nah, untuk fenomena yang terjadi pada bayi ini cukup berbeda.
Video ini memperlihatkan bayi perempuan yang baru dilahirkan asal Brazil yang bisa berjalan.
Dalam video dengan panjang 50 detik tersebut terlihat, seorang perawat berkacamata memegang bayi kecil.
Tali pusat si kecil belum dipotong dan terlihat masih menggantung.

Secara perlahan, si kecil melangkahkan kakinya, layaknya orang berjalan, sang perawat terus memegang tubuh si kecil yang masih ringkih.
Saat hendak ditidurkan, bayi itu seolah meronta ingin berdiri dan melangkahkan kedua kakinya.
Asal tahu saja, kemampuan berjalan baru bisa dikuasai bayi paling cepat di usia 9 bulan, sebagian malah ada yang baru bisa berjalan di usia 18 bulan dan itu masih tergolong normal.
• Cuma 1 Kegagalan Lucinta Luna Jadi Perempuan, Barbie Kumalasari Menyebutnya Sebagai Kenang-Kenangan
• Komentar Pedas Inul Daratista Usai Video Terjungkal di Panggung Dihujat Netizen: Ati-Ati Kejang Shay
• Gadis ABG Diperkosa Tiga Kakak Kandungan Selama Bertahun-tahun, Pernah Digilir di Tempat Ibadah
Sedangkan ini terjadi pada bayi baru lahir.
Kontan saja, fenomena itu mengundang decak kagum netizens. Mereka pun memberikan berbagai macam komentar demi melihat video tersebut, 'Amazing baby', 'Its miracle', dan lainnya.
Berikut videonya yang juga diunggah youtube MedFreelancers:
Beberapa mengatakan bahwa kejadian itu sangat langka. Bagaimana dengan tinjauan medis?, berikut ulasannya:
Fenomena di atas, ungkap Parents Editor Huffington Post Caroline Bologna, dianggap terlalu berlebihan. Apalagi kalau didengar lebih jauh percakapan perawat yang agak lebay dalam video itu.
Terdengar perawat mengatakan, "Ya Tuhan, bayi perempuan ini mau berjalan. Luar biasa."
Kemudian disahut oleh perawat lainnya, "Oh my God, saya berusaha memandikannya tapi dia meronta untuk terus melangkahkan kakinya."
Meski banyak netizen menganggap kejadian ini fenomena ajaib dan luar biasa, tapi dalam pandangan medis, bahkan orangtua yang berpengalaman punya bayi, berani mengatakan, fenomena yang dialami bayi di atas adalah normal, bukan keajaiban.

Reaksi bayi yang seolah meronta, kemudian seolah ingin berjalan saat kedua kakinya diletakkan di atas alas kasur adalah bagian dari refleks yang dimiliki setiap bayi baru lahir.
Refleks ini dinamakan dengan refleks berjalan, alias stepping reflex.
Refleks ini menjadi acuan, apakah kondisi otak bayi normal atau tidak, juga dapat mengukur bagaimana aktivitas syaraf-syaraf di otak bayi. Bila ada gangguan, refleks itu tidak akan muncul.
Menurut dr Irene, Sp.A dari Rumah Sakit Grha Kedoya, dengan refleks berjalan (stepping reflex), bayi kecil akan menggerak-gerakkan atau melangkahkan kaki manakala kita angkat dan menyentuhkan satu kakinya ke lantai.
Jika ini kita lakukan pada bayi di atas 3 bulan, si kecil akan berusaha menapakkan kakinya dan melakukan gerakan melangkah.
Refleks ini tidak ditemui pada anak yang mengalami cerebral palsy atau keterlambatan mental lainnya.
Fenomena bayi bermata satu
Berbeda dari kejadian bayi baru lahir berusaha berjalan, fenomena berbeda dialami oleh bayi di Kabupaten Mandailing Natal
Sebab, warga Panyabungan, Mandailing Natal dihebohkan dengan kelahiran bayi bermata satu tanpa hidung.
Bayi tersebut dilahirkan oleh perempuan berinisial SUR di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Penyabungan pada Kamis (13/9/2018) sekitar pukul 15.30 WIB.
Orangtua bayi ini sempat merasa syok dan memilih untuk menutup diri.

Akhirnya, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal melakukan pengecekan langsung ke bayi tersebut.
"Kita kesulitan mendapat informasi karena keluarganya masih tertutup. Mungkin si ibu masih syok, kondisi si bayi pun sangat memprihatinkan. Lahir dengan operasi, tanpa hidung dan bermata satu, tapi organ tubuh lain lengkap. Kita pasang selang oksigen dari mulut untuk menggantikan fungsi pernafasan," kata Syarifuddin selaku Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mandailing Natal pada Kompas.com, Kamis (13/9/2018) malam.
Sayangnya, sejak kelahiran bayi tersebut dokter sudah memperkirakan bahwa umurnya tak akan lama.
"Ini kasus langka, yang ke tujuh di dunia, terakhir terjadi di Mesir. Harapan hidupnya cuma satu sampai satu tiga hari. Tapi tadi dokter bilang, lima jam saja sudah syukur," ungkap dokter yang menangani kelahiran bayi tersebut
Karena keterbatasan fisiknya, bayi tersebut mengalami gangguan pernapasan dan jantung.
Menurut Syarifuddin, terdapat beberapa kemungkinan penyebab kelainan yang dialami bayi malang tersebut.
"Kalau kata dokter spesialis bayi yang tadi melihat bersama kami, ada beberapa kemungkinan penyebab. Pertama bisa jadi karena obat-obat yang dulu dikonsumsi ibu, kemudian bisa juga karena virus," ujar Syarifuddin.
Kabar terbaru menyebutkan, bayi malang tersebut telah meninggal dunia pada pukul 22.55 WIB atau sekitar tujuh jam setelah kelahirannya.
Fenomena anak yang lahir dengan satu mata disebut dengan Cyclopia.
Dikutip dari Mirror.co.uk, Cyclopia terjadi ketika proses pembentukan embrio kedua mata tidak bisa terpisah sehingga bergabung saat lahir.
"Paparan radiasi dalam rahim atau kombinasi obat-obatan yang berbeda yang dikonsumsi selama kehamilan bisa menjadi pemicunya," kata Dr Ahmed Badruddin.
Ahmed menuturkan, banyak bayi dengan kondisi ini juga memiliki cacat jantung sehingga mereka hanya bertahan hidup selama beberapa hari.

Cyclops syndrome atau yang biasa disebut cyclopia tidak hanya terjadi pada bayi hewan, tapi juga bayi manusia.
Dalam jurnal berjudul Cyclopia: An Epidemiologic Study in a Large Dataset From the International Clearinghouse of Birth Defects Surveillance and Research yang dipublikasikan Oktober 2011, disebutkan pernah ditemukan sebanyak 257 kelahiran bayi dengan kondisi cyclopia.
Prevalensi cyclopia terjadi pada 1 dari 100.000 kelahiran bayi.
Peneliti LIPI, Anang Setiawan Achmadi, menyebut bayi yang terlahir dengan kondisi cyclops syndrome biasanya tidak akan bertahan lama.
“Karena beberapa bagian tubuhnya tidak sempurna, biasanya fungsi beberapa organ tubuh jadi tidak bisa berjalan normal. Dia akan cepat mati. Tidak akan bertahan.”
Ada beberapa faktor yang menyebabkan bayi terlahir dengan kondisi cyclopia, salah satunya radiasi. Artinya, ibu dari bayi itu pernah terpapar radiasi ketika hamil.
Selain itu, ada pula faktor lain yang bisa menjadi penyebab, seperti faktor genetik.
“Secara herediter faktor resesifnya yang muncul,” kata Anang.
Faktor masuknya zat kimia tertentu pada ibu hamil juga bisa menyebabkan cyclops syndrome pada sang bayi.
“Kalau di manusia bisa saja karena pengaruh obat yang berlebihan. Misalnya obat untuk kehamilan yang bersifat kontradiksi.”
Anang menambahkan, bisa juga penyebabnya adalah pengalaman traumatis saat masa kehamilan.
“Jadi sebenarnya kompleks,” kata Anang.
Itulah dia Moms beberapa faktor penyebab yang bisa menyebabkan bayi lahir dengan kondisi cyclopia.
Untuk mencegahnya, sebaiknya lakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan, menghindari alkohol dan obat-obatan terlarang, serta terapkan pola hidup sehat.