Nasional

Audrey Bicara Bahasa Inggris dengan Mendikbud, Singgung Penyebar Hoaks Harus Diusut

Muhadjir mengakui, Audrey merupakan anak yang cerdas, mampu berkomunikasi memakai bahasa Inggris dengan dirinya.

Penulis: Hanif Manshuri | Editor: yuli
Hanif Manshuri
Mendikbud Muhadjir Effendy saat berada di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (12/04/2019). 

SURYAMALANG.COM, LAMONGAN - Insiden perundungan dan penganiayaan terhadap seorang siswi, Audrey, menjadi perhatian Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy.

Muhadjir mendesak aparat Polda Kalimantan Barat agar mengusut tuntas aktor penyebar berita bohong Audrey.

Dugaan penganiayaan terhadap Audrey salah satu pelajar, SMP di Pontianak, yang sempat viral, lantaran dikeroyok lebih dari sepuluh siswa itu tidak benar terjadi.

Hingga muncul hashtag Justice for Audrey yang menghebohkan dunia maya.

"Kasus kekerasan memang menimpa korban namun berita yang mengatakan jika korban dikeroyok serta mengalami luka serius di organ intim, itu tidak benar terjadi alias hoax atau berita bohong, " kata Muhadjir saat berada di Sekolah Menengah Atas Muhammadiyah 1 Babat, Lamongan, Jawa Timur, Jumat (12/04/2019).

Hasil visum yang diperoleh kepolisian menunjukkan bahwa berita di media sosial itu tidak benar, artinya sangat berlawanan dengan kenyataan.

Muhadjir mengaku sudah berkunjung ke Pontianak melihat kondisi korban. "Saya juga sudah bertemu dengan penyidik kepolisian setempat," katanya.

Mendikbud memastikan tidak terjadi luka robek di bagian organ tubuhnya seperti yang diunggah di media sosial. "Itu tidak ada dan berita itu hoaks," katanya.

Yang terjadi pada Audrey, bukan dikeroyok tapi berkelahi satu lawan satu. "Kalau dikeroyok 12 orang itu tidak benar," tegasnya.

Untuk memastikan bahwa luka yang dialami korban, pihak rumah sakit yang merawat korban juga diminta untuk mengelar visum ulang, jika dibutuhkan untuk melengkapi hasil visum dari aparat kepolisian polres setempat.

Muhadjir juga sudah bertemu dengan psikiater yang saat ini mendampingi korban. "Alhamdulillah secara kesehatan mental tidak perlu dikhawatirkan," katanya.

KPAI, kata Muhadjir, sudah bergerak cepat dan sudah melaporkan pelaku yang dengan sengaja membuat berita gaduh di medsos.

Pasca mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit setempat, kondisi korban sudah berangsur - angsur membaik. "Anaknya alhamdulillah sehat," katanya.

Muhadjir mengakui, Audrey merupakan anak yang cerdas, mampu berkomunikasi memakai bahasa Inggris dengan dirinya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved