Pelayanan Kesehatan
Pasien BPJS ini Ditolak RSSA Malang
Pasien BPJS asal Blitar ini, Umi Safaatun (55), berjalan lesu usai ditolak rawat inap di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Pasien BPJS asal Blitar ini, Umi Safaatun (55), berjalan lesu usai ditolak rawat inap di RS Saiful Anwar (RSSA) Malang.
Pemegang kartu BPJS ini terus menahan sakit dari tumor sebesar bola tenis di tubuhnya. Dia sudah mendapat rujukan dari RS di Blitar ke RSSA.
Namun sesampai di rumah sakit ini, Umi malah diminta kembali karena disebutkan tak ada kamar untuk rawat inap.
Umi mengaku sudah tiga kali menjalani pemeriksaan di RSSA. "Mantun di telepon doktere wingi damel periksa (Sudah diteleponkan dokter untuk periksa di sini)," jelas Umi dengan kecewa.
Putra Umi, Fauzi (38), menjelaskan bahwa ibunya diminta untuk menjalani rawat inap oleh dokter. Rawat inap ini untuk memeriksa tingkat keganasan kanker yang di deritanya.
"Saya pakai BPJS, tapi ini tadi katanya kamarnya penuh. Dikatakan prakiraan sampai 2 hari. Saya disuruh telepon terus ke RSSA untuk tanya ketersediaan kamar," jelas fauzi.
Fauzi menjelaskan bahwa ia dan ibunya berangkat dari Blitar pukul 06.30 WIB dengan membawa perlengkapan untuk rawat inap.
"Kalau tidak dapat kamar ya kami pulang lagi," jelasnya. Petugas loketpun menjelaskan bahwa memang saat ini kamar untuk perempuan kelas 1,2 dan 3 sedang penuh. (Sulvi Sofiana)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/suryamalang/foto/bank/originals/ditolak-ngamar.jpg)