Bangunkan Kuda Nil Tidur, Lengan Pria Ini Hancur
"Saya sangat mencintai binatang dan pekerjaan saya. Lagipula sudah jelas ini adalah kesalahan saya, bukan kesalahan kuda nil itu,"
SURYAMALANG.COM - Bongani Makhanya, petugas cagar alam di Tala, Afrika Selatan, menjadi korban gigitan Kuda Nil. Akibat insiden ini, pria dua anak tersebut mengalami luka parah di lengannya.
Peristiwa mengejutkan itu terjadi Kamis (19/3/2015) waktu setempat. Saat itu, Bongani sebenarnya sudah akan mengakhiri giliran jaganya pada pukul 6 pagi dan sedang berpatroli di kawasan pemondokan Paperbark.
"Saat sedang berjalan, saya tidak tahu kalau ada seekor Kuda Nil yang sedang tidur di balik pohon. Langkah kaki saya sepertinya cukup membuatnya terganggu sehingga dia mulai menyerang saya," kata Bongani saat menjalani perawatan di Pietermaritzburg.
"Dia berusaha menyerang ke arah kepala, tetapi lengan saya menghalangi serangan itu. Akibatnya, lengan sayalah yang terluka," lanjut dia.
Setelah serangan itu, Bongani segera berlari mencari pertolongan. Menurut Russel Meiring, juru bicara tim paramedis yang membawa Bongani ke RS, serangan binatang besar tersebut menyebabkan lengan kanan benar-benar hancur.
"Tim paramedis langsung membawanya ke RS untuk mendapatkan perawatan darurat," kata Meiring.
"Dia harus menjalani operasi untuk mengobati luka gigitan dan tulang-tulangnya yang hancur dari luka gigitan," tambahnya.
Sementara itu Bongani mengaku tidak kapok dan ingin segera kembali ke pekerjaan tersebut begitu luka-lukanya sembuh. Dia juga merasa masih cukup beruntung karena serangan itu tidak sampai membunuhnya.
Pada Desember 2014 silam, tragedi serupa juga terjadi dan menewaskan seorang pria 34 tahun yang sedang memancing di sekitar bendungan Makuleke.
"Saya sangat mencintai binatang dan pekerjaan saya. Lagipula sudah jelas ini adalah kesalahan saya, bukan kesalahan kuda nil itu," tambah Bongani.
Kuda Nil adalah salah satu binatang paling mematikan di Afrika karena gigitannya yang kuat. Binatang ini umumnya menjadi sangat agresif, apalagi ketika merasa keselamatan anaknya terancam. (eben haezer / timeslive)