Malang Raya
SMK Pinggiran Dipenuhi Siswa Asal Luar Kota Malang
“SMK kami memang paling banyak dari kabupaten atau luar kota. Karena sekolah kami berada di perbataan kota sebelah utara,”
Penulis: sulvi sofiana | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap kedua dibuka oleh sejumlah SMK di Kota Malang, karena kekurangan siswa dari delapan.
Dari data yang dihimpun online di situs resmi PPDB Kota Malang, malang.siap-ppdb.com, sejumlah SMK dapat memenuhi kuota mereka dari siswa asal luar Kota Malang.
Berdasarkan data, pemenuhan dari luar kota paling sedikit berasal dari SMKN 13 Malang yang membua kuota 153, tapi hanya ada 16 pendaftar. Sebanyak 18,7 persen diantaranya berasal dari luar kota.
Sedangkan SMKN 12 Malang dengan kuota 173 siswa, sebanyak 82,08 persen dipenuhi dari siswa luar kota. Disusul SMKN 10 memenuhi 78,33 persen sisa kuota dari luar kota.
Dan SMKN 9 Malang memenuhi 63,12 persen pendaftar dari luar kota.
Hal ini diakui Kepala Sekolah SMKN 12 Malang, Drs Gunawan Dwiyono SST MPd. Bahwa kuota jalur PPDB tahap 2 sebesra 173 siswa berhasil dipenuhi dan didominasi siswa dari luar kota.
Dari data online didapatkan sebanyak 142 pendaftar berasal dari luar kota.
“SMK kami memang paling banyak dari kabupaten atau luar kota. Karena sekolah kami berada di perbataan kota sebelah utara,” ungkapnya.
Adanya aturan penerimaan siswa luar kota sebesar 25 persen, telah mempengaruhi penerimaan siswa di SMKN 12 yang memiliki kuota 512 siswa. Hal ini berbeda dengan tahun lalu yang kuota itu terpenuhi dalam PPDB tahap pertama .
“Tahun lalu kami sudah memenuhi kuota siswa sejak tahap pertama dengan sekitar 70 persen pendaftar merupakan siswa luar kota,” ungkapnya.
Kekurangan siswa ini telah diprediksi Gunawan sejak adanya aturan batas kuota untuk siswa luar kota.
Untuk itu saat PPDB tahap pertama dirinya telah menghimbau pendaftar luar kota tentang peraturan yang ada. Sehingga tidak terjadi complain apabila ada siswa di dalam kota yang nilainya lebih rendah tetapi bisa diterima.
Dan juga menjaga pendaftar luar kota untuk tidak berkecil hati dan mau tetap mendaftar di SMKN 12 Malang, karena tahap kedua tidak ada penentuan batas kuota.
“Untungnya pendaftar dari luar kota memang benar-benar hanya memilih SMKN 12 Malang, jadi saat pendaftaran kedua dibuka mereka langsung mendaftar. Kemarin penutupan berkas dilakukan sudah terkumpul 260 berkas pendaftar,” paparnya.
Hal yang sama diakui Kepala SMKN 13 Malang, Dra Husnul Chotimah MPd yang kekurangan siswa untuk program studi baru yang ia buka.