Sumenep
Ayah-Ibu Selamat, Tapi Anak Balitanya Tewas Setelah Mobil Terjun ke Sungai
Tidak hanya korban nyawa, mobil dan ribuan butir telur yang hilang, tetapi juga ada uang milik Fandi sebesar Rp 20 juta juga ikut tenggelam.
Penulis: Moh Rivai | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, SUMENEP - Kecelakaan maut terjadi di Sumenep. Sebuah mobil penumpang Mitsubishi L 300 yang dikemudikan Fandi (35), pedagang telur ayam buras warga Desa Banaresep TImur, Kecamatan Lenteng, Sumenep, bersama istri dan anaknya terjun ke sungai di jembatan Jepun, Desa Lenteng, Timur, Kecamatan Lenteng, Sumenep, Minggu (19/7/2015).
Akibatnya, satu penumpangnya yakni anak kandungnya yang masih berumur 4 tahun Dian Kurniawan meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit dr H Moh Anwar Sumenep.
Sedangkan Fandi dan dua penumpangnya, termasuk istrinya hanya menderita luka-luka ringan dan cukup dirawat di Puskesmas UPT Kecamatan Lenteng.
Kasatlantas Polres Sumenep, AKP Nadzir Syah Basri, yang ditemui di lokasi kejadian menyebutkan, sesuai hasil pemeriksaan sementara kepada korban, Fandi yang selama ini sebagai peternak ayam petelur memang setiap harinya selalu mengirim telur hasil ternaknya ke sejumlah pedagang di sejumlah pasar. Khususnya di pasar induk Kecamatan Lenteng.
‘’ Pagi itu, Fandi mengajak keluarganya termasuk anaknya yang masih berumur 4 tahun. Tapi naas saat di tanjakan jalan di samping jembatan Jepun, mobilnya macet dan akhirnya mundur, lalu terjun ke sungai,’’ paparnya.
Untuk mengetahui kepastian kejadian yang menimpa Fandi itu, pihaknya telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), dan meminta keketarangan dari sejumlah saksi termasuk korban hidup.
‘’ Mobil sudah dievakuasi dari dasar sungai dengan menggunakan mobil Derek dari Pemkab Sumenep,’’ imbuhnya.
Korban meninggal, Dian Kurniawan, usai mendapat pemeriksaan luar, akhirnya diserahkan ke keluarganya untuk dimakamkan. Tiga korban luka dipulangkan juga dan hanya membutuhkan rawat jalan. Sedankan barang bukti berupa mobil diamanan di Polres Sumenep untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Saksi mata di sekitar lokasi kejadian menuturkan. Pagi itu masih shubuh, Fandi dengan mobil Mitsubishi L 300 nya melaju dari arah timur melewati bantaran sungai Lenteng. Mobil penuh muatan telur memang hampir tiap hari melewati jalan tersebut untuk mengantar telur dagangannya.
Namun, pada saat mobil melaju di tanjakan bantaran sungai Lenteng, tepat diujung tanjakan yang akan belok kanan menuju pasar Lenteng, tiba-tiba mobil buatan tahun 1994 itu macet. Sopir sempat berusaha menghidupkan mesin mobil, tapi mobil malah mundur cepat ke belakang tanpa bisa dikendalikan.
‘’Hingga melewati tebing sungai setinggi 50 meter, lalu kemudian mobil nyemplung ke sungai dengan kedalaman air sekitar dua meter,’’ ujar Junaidi warga sekitar.
Junaidi dan warga sekitar yang mengetahui kejadian tersebut, langsung berusaha menolong korban ke dasar sungai. Namun tak bisa berbuat banyak, selain sungainya sangat dalam, juga suasana saat itu masih gelap. Warga berusaha mengeluarkan korban yang terjebak di dalam mobil.
‘’Baru sekitar dua jam, korban bisa dikeluarkan dari dalam mobil, dan langsung dilarikan ke puskesmas Lenteng. Sedangkan korban Dian Kurniawan dilarikan ke RSD dr H Moh Anwar Sumenep karena kondisinya kritis dan akhirnya meninggal,’’ timpal Rusman juga warga sekitar.
Infrormasi yang beredar, dalam kecelakaan tersebut, tidak hanya korban nyawa, mobil dan ribuan butir telur yang hilang, tetapi juga ada uang milik Fandi sebesar Rp 20 juta juga ikut tenggelam. Selain itu perhiasan emas seberat 1 ons milik istri Fandi pun hilang dalam sungai.