Magetan

Masya Allah, Mata Balita Pecah Lantaran Tak Mampu Berobat ke RS

Erik Edy Pamungkas ini sebelumnya pernah dibawa ke RSUP dr Soetomo, namun di Rumah Sakit Provinsi Jatim ini, pasangan ini diminta biaya Rp 70 juta

Penulis: Doni Prasetyo | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Doni Prasetyo
Erik Edy Pamungkas (2), anak warga Dusun Biting, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan ini mata kanannya setiap hari tambah membesar, sedang orangtuanya yang buruh serabutan kesulitan mencarikan biaya berobat. 

SURYAMALANG.COM, MAGETAN - Meski sudah 70 tahun Indonesia merdeka, namun masih banyak warganya yang tidak mampu memenuhi biaya berobat. Salah satunya keluarga pasangan Rudianto dan Ponirah warga Dusun Biting, Desa Gonggang, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan.

Lantaran saking mahalnya biaya berobat, anak bungsu pasangan itu, Erik Edy Pamungkas (2) mata kanannya sampai pecah dan itu hanya dalam waktu sekitar tiga pekan.

Erik Edy Pamungkas ini sebelumnya pernah dibawa ke RSUP dr Soetomo, namun di Rumah Sakit Pemerintah Provinsi ini, pasangan ini diminta menyediakan biaya sebesar Rp 70 juta.

Karuan saja keluarga buruh serabutan ini seketika minta pulang paksa.

"Untuk bisa ke rumah sakit Soetomo saja sudah berat, apalagi harus membayar Rp 70 juta. Biaya itu belum biaya scan sebesar Rp 2 juta - Rp 3 juta," jelas Ny Ponirah kepada Surya, sambil menggendong Erik Edy Pamungkas yang terus meronta kesakitan di ruang pendaftaran RSUD dr Sayidiman, Rabu (19/8/2015).

Ditolak RSUP dr Soetomo karena tidak punya biaya, pasangan Rudianto dan Ponirah ini tidak putus asa, mereka mencoba pengobatan alternatif di Kecamatan Slogohimo, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, yang hanya berjarak kurang lebih 25 kilometer dari desanya Biting.

"Dibawa ke Slogohimo ini, mata kanan Erik tidak menunjukan perkembangan kesembuhan, justru semakin besar. Karena takut tidak ketulungan, Erik saya bawa pulang paksa lagi," kata Ny Ponirah, sambil mengusap kedua matanya .

Karena tidak tega melihat Erik Edy Pamungkas mengerang kesakitan setiap harinya, atas saran perangkat Desa Gonggang, Rudianto dan Ponirah memberanikan diri membawa buah hatinya ini ke RSUD dr Sayidiman, Magetan.

"Penyakit mata Erik ini awalnya hanya mentil seperti timbil (Jawa) kemudian matanya sipit dan tahu tahu membesar ini hanya dalam tiga minggu, sekitar hari puasa akhir itu masih mentil, pulang dari Surabaya sudah besar, kemudian seperti ini baru dua hari lalu,"kata Ponirah.

Direktur RSUD dr Sayidiman Kabupaten Magetan dr Yunus Mahatma Andre SpPD akan membantu pasien miskin warga Kabupaten Magetan ini sampai sembuh.

"Yang pertama kami lakukan, membantu mengurus BPJS agar segera keluar. Selama menunggu berlakunya BPJS, biaya akan ditanggung rumah sakit (RSUD dr Sayidiman), gratis," kata Mahatma kepada Surya, Rabu (19/8/2015).

Dikatakan Mahatma, penyakit tumor orbita yang disebabkan virus ini biasanya menyerang manusia lanjut usia, karena menurunnya kekebalan tubuh, jarang menyerang anak anak dengan kekebalan tubuh yang baik.

"Nanti akan kita konsultasikan dengan dokter mata kita, kalau masih mampu, kita tangani di sini. Kalau tidak akan kita rujuk ke rumah sakit lain khusus mata. Kemukinan besar yang dekat dari Magetan, rumah sakit mata Solo. Nanti kita akan scan dulu kondisi mata pasien, sebelum penanganan lebih lanjut," jelas Mahatma Andre seraya mengatakan meski nantinya dirujuk ke rumah sakit luar daerah, RSUD dr Sayidiman tetap akan memantau perkembangannya hingga Erik Edy Pamungkas sembuh.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved