Probolinggo
Petaka di Jembatan Randu, Samsudin Histeris Saksikan Ayah Tertimpa Material
"Saya tidak tahu kenapa bisa ambrol. kejadian begitu cepat, saya tak sempat menggapai ayah.."
Penulis: Irwan Syairwan | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Samsudin (23), menyaksikan sendiri ayahnyatewas dengan cara yang tragis.
Misradi (60), ayah Samsudin, tertimpa reruntuhan material saat plengsengan Jembatan Randu Merak ambrol, pada Selasa (1/9/2015).
Samsudin, ketika itu bersama ayah dan pekerja lainnya sedang membenahi jembatan yang telah retak sejak Februari 2014.
Sekitar pukul 10.30 WIB, Samsudin dan ayahnya berada di bawah plengsengan sebelah timur untuk mengambil air, untuk membuat cor fondasi jembatan itu.
Namun tiba-tiba, ia mendengar bunyi gemuruh.
Seketika itu juga plengsengan jembatan ambrol.
Ketika plengsengan longsor, pekerja langsung semburat menyelamatkan diri.
Posisi Samsudin ketika itu berada di sisi selatan, sementara ayahnya ada di sisi utara,
Melihat longsor itu, Samsudin berteriak-teriak minta ayahnya segera menyingkir.
Tapi, ia tak mampu mendatangi ayahnya karena terhalang longsoran.
Samsudin pun hanya bisa berteriak melihat Misradi tertimpa timbunan tanah.
"Saya tidak tahu kenapa bisa ambrol. kejadian begitu cepat, saya tak sempat menggapai ayah," kata Samsudin.
Butuh dua jam sebelum akhirnya orang-orang bisa mengevakuasi jenazah Misradi.
Wakapolres Probolinggo, Kompol Sujiono yang turun ke lokasi menyebut runtuhnya jembatan karena tak kuat lagi menahan beban kendaraan berat.
"Setelah dilewati truk, bagian aspal jebatan ambles 10 centimeter. Dari ceruk ini langsung memicu ambrolnya sebagian besar plengsengan," kata Mujiono.
Sementara, Kepala Dinas PU Bina Marga Jatim, Supaad, mengatakan, yang bertanggungjawab terhadap proyek itu adalah Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah V. (*)