Gadget

Ada Status Berita Duka Kok Malah Diberi 'Like', Ini Kata Bos Facebook

"Yang jadi masalah, tombol 'Dislike' ini nanti bisa dibuat orang untuk menjatuhkan status seseorang.."

Editor: Aji Bramastra
facebook, biography.com
Ilustrasi berita duka di facebook, dan Mark Zuckerberg. 

SURYAMALANG.COM, AMERIKA SERIKAT - Status tak selamanya mengabarkan berita gembira.

Sering terjadi, ada kerabat atau bahkan kita membuat status mengabarkan berita duka.

Mengabarkan kematian anggota keluarga, misalnya.

Nah, yang jadi perdebatan netizen adalah, bagaimana cara kita memberi simpati kepada status duka dari teman kita itu?

Selama ini, banyak status berita duka, malah diberi 'Like' alias suka. Disini terjadi kerancuan.

Wong berita duka, tapi kok kita malah 'Like' atau menyukai status itu.

Nah, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mendapat pertanyaan itu dalam sebuah forum yang mengundang dirinya pada Rabu (16/9/2015) kemarin.

Sebagaimana dilansir dari Khaleej Times, menurut Mark, pihaknya memang sudah lama mendapat pertanyaan terkait hal itu.

Banyak orang mengusulkan agar Facebook membuat fasilitas 'Dislike', atau lawan dari 'Like'. Ini agar bisa digunakan orang untuk mengungkapkan ekspresi kesedihan atas status seseorang.

"Yang jadi masalah, tombol Dislike ini nanti bisa dibuat orang untuk menjatuhkan status seseorang. Padahal, yang seperti ini tidak bagus. Bayangkan bila anda membuat status menyenangkan, tapi ada orang yang menekan tombol 'Dislike', alias tidak suka. Inilah mengapa kami tidak mau menerapkan adanya tombol ini," kata Mark.

Tapi, Mark mengakui, bahwa pihaknya akhirnya setuju untuk menggunakan aplikasi Dislike ini.

Mark menyadari pertimbangan orang-orang untuk meminta adanya tombol 'Dislike'.

"Harus diakui, tidak semua status itu mengabarkan berita gembira bukan? Nah, akan tidak tepat kalau ada status berita susah, lalu kita menekan tombol Like untuk menggambarkan rasa empati kita," kata Mark.

Nah, dari pertimbangan itu, Menurut Mark, pihaknya saat ini tengah mencoba kemungkinan adanya tombol Dislike.

"Kami tengah mencobanya dulu. Dan semoga aplikasi ini bisa lebih bermanfaat untuk membangun komunitas yang kita harapkan," ujar Mark lagi. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved