Resep Masakan
Cobain Nih 5 Resep Olahan Daging Sederhana Tapi Lezat
Punya banyak daging di rumah tapi bingung mau dimasak apa? Coba nih, ada 5 resep lezat olahan daging. Caranya gampang dan dijamin keluarga anda suka !
SURYAMALANG.COM - Lebaran Idul Adha, pasti banyak daging kambing dan daging sapi meimpah di rumah. Mungkin, anda bingung, mau dimasak apa daging di rumah anda?
Jangan khawatir, berikut ini ada 5 resep olahan daging yang dikutip dari grup Wisata Kuliner di facebook yang bisa anda coba. Cara dan bahan-bahannya simpel banget.
Yang pertama, Semur Daging
Semur berasal dari bahasa Belanda yaitu "Smoor" yang berarti masakan itu telah direbus dengan tomat dan bawang secara perlahan-lahan. "Smoor" dalam bahasa Belanda juga berarti braising atau teknik masak dengan cara merebus lama dengan api kecil hingga daging empuk.
Di Indonesia semur adalah hidangan daging rebus yang diolah dalam kuah berwarna coklat pekat yang terbuat dari kecap manis, bawang merah, bawang bombay, pala dan cengkeh. Kecap manis yang terbuat dari kedelai hitam adalah bahan paling penting dalam proses pembuatan semur karena berfungsi untuk menguatkan cita rasa, namun harus tetap terasa menyatu harmonis dengan bahan-bahan lainnya. Selain berbahan utama daging sapi dan kentang, semur juga berdiri dari bermacam-macam variasi dalam penyajiannya, seperti penambahan tahu, tempe, telur, ikan, dan bahan lain-lain sesuai dengan selera masyarakat di daerah masing-masing. ( Sumber : Wikipedia )
Tips : Untuk resep ini usahakan memakai daging has dalam yang mudah empuk supaya proses memasak tidak terlalu lama dan daging juga tidak alot.
Bahan:
500 gr daging sapi has dalam atau minute steak
5 buah/50 gr bawang merah, iris halus
2 siung/6 gr bawang putih, iris halus
1 batang/5 cm kayu manis
2 butir cengkeh
4 sdm kecap manis
1 sdt bubuk kaldu
1/4 sdt pala bubuk
1 buah tomat, belah menjadi 6 bagian
1 sdt garam atau sesuai selera
1 sdt gula pasir atau sesuai selera
air mendidih/panas secukupnya ( kurang lebih 500 ml)
2 sdm margarine untuk menumis
Bumbu Halus untuk Marinade:
2 siung bawang putih
2 cm/10 gr jahe
1/2 sdt merica bubuk
Bahan Taburan:
2 sdm bawang merah goreng
Cara Membuat:
Potong-potong daging ukuran persegi panjang/melebar tipis.
Tusuk2 daging dengan garpu supaya bentuknya tetap rata/tidak menggulung saat dimasak. Sisihkan.
Bumbu Marinade: Ulek bawang putih, jahe dan merica hingga halus, lalu lumuri irisan daging dengan bumbu halus hingga rata.
Diamkan selama 10 menit agar bumbu meresap.
Panaskan margarine, tumis bawang putih sampai harum lalu masukkan bawang merah.
Aduk sampai layu lalu masukkan daging sambil diaduk-aduk.
Setelah daging berubah warna, masukkan air panas *** secukupnya sampai daging terendam.
Tambahkan kecap manis, bubuk kaldu, kayu manis, cengkeh dan pala bubuk. Tambahkan merica sesuai selera.
Masak sampai mendidih kemudian masak dengan api kecil selama 20 menit hingga daging empuk dan kuah menyusut.
Cicipi, jika perlu tambahkan garam atau gula pasir sesuai selera.
Terakhir tambahkan tomat, masak sebentar hingga tomat layu.
Angkat dan hidangkan panas dengan taburan bawang merah goreng.
Catatan:
*** Masukkan air mendidih/panas ke daging supaya sari daging terkunci dan terasa lebih gurih.
Yang kedua : Sate Goreng
Resep Sate Goreng khas Jateng dan Jogja biasanya tidak memakai cabe sama sekali. Namun bila anda suka pedas, bisa dimodifikasi dengan menambahkan bumbu halus dengan tambahan kemiri, cabe merah dan cabe rawit sehigga rasanya menjadi lebih gurih, manis sekaligus pedaaaaaaas! Hanya disantap dengan nasi panas rasanya betul-betul nikmat! Cobalah siapa tahu cocok dengan selera anda
wink emoticon
Bahan:
500 gr daging sapi
4 sdm kecap manis
1 sdm gula merah atau sesuai selera
1/2 sdt asam dilarutkan dengan sedikit air
minyak goreng untuk menumis
Bumbu Halus:
3 buah/30 gr cabai merah
5 buah cabai rawit merah
5 butir/50 gr bawang merah
2 siung bawang putih
3 butir kemiri
1 sdm ketumbar butiran atau 1 sdt ketumbar bubuk
1 sdt garam atau sesuai selera
Cara Membuat:
Iris daging bentuk dadu kecil kurang lebih sebesar 1-2 cm setiap sisi. Sisihkan.
Haluskan bahan bumbu halus dengan cobek atau blender. Jika perlu tambahkan sedikit minyak ke dalam blender untuk mempermudah proses penghalusan.
Tumis bumbu halus hingga benar-benar matang dan berbau harum. (kurang lebih 5 menit)
Masukkan irisan daging, aduk-aduk sampai daging kaku dan berubah warna.
Teruskan masak dengan api sedang sambil diaduk-aduk hingga daging empuk dan matang.
Tambahkan gula merah dan air asam. Aduk dan masak hingga bumbu meresap.
Terakhir tambahkan kecap manis, aduk rata.
Cicipi, jika perlu tambahkan garam atau gula sesuai selera.
Angkat dan hidangkan panas dengan taburan bawang merah goreng
Yang ketiga : Krengsengan
Anda pecinta petis udang dan tidak keberatan dengan baunya saat memasak??!! Kalau iya, tak ada salahnya anda mencoba hidangan khas dari kota Surabaya : Krengsengan. Bahan dasar boleh anda ganti apa saja sesuai selera, tetapi di Surabaya bahan yang sering dipakai yaitu daging kambing atau sapi. Rasanya mirip lontong balap menurut saya, mungkin karena kandungan petisnya he he. Rasanya merupakan paduan antara manis, pedas dan gurih yang berasal dari cabe rawit, petis udang dan kecap manis.
Catatan : Bagi anda yang tidak suka daging, silahkan ganti dengan ayam, itik, hati atau daging apa saja sesuai selera. Masukkan tomat terakhir dan masak sebentar supaya tomat tidak hancur pada saat dihidangkan.
Bahan:
500 gr daging sapi atau kambing tetelan
1 buah tomat besar, potong-potong
3 sdm kecap manis
2 sdm petis udang
300 ml air panas
1 sdt gula pasir
minyak goreng untuk menumis bumbu
bawang merah goreng untuk taburan (jika suka)
Bumbu Halus:
6 bh bawang merah
3 bh bawang putih
5 bh cabe rawit
5 butir kemiri
1/2 sdt merica butiran atau 1/4 sdt merica bubuk
1 sdt garam atau sesuai selera
Cara Membuat:
Potong-potong daging sapi sesuai selera, kalau memungkinkan potong melawan serat supaya daging tidak alot.
Haluskan bahan bumbu halus dengan cobek atau blender. Jika perlu tambahkan sedikit minyak dlm blender untuk mempermudah proses penghancuran.
Tumis bumbu halus dalam wajan cekung yang agak besar hingga matang dan berbau harum. ( kurang lebih 10 menit)
Tambahkan daging. Masak sambil diaduk-aduk hingga daging berubah warna.
Tuangkan air panas ***, petis udang dan kecap manis. Aduk rata.
Kecilkan api dalam posisi kecil-sedang dan teruskan memasak sampai air menyusut dan daging benar-benar matang (kurang lebih 25 menit).
Cicipi, jika perlu tambahkan garam dan gula sesuai selera.
Terakhir tambahkan irisan tomat, masak sebentar sampai tomat layu. Sajikan dengan nasi panas.
Tipp:
*** Tambahkan air panas supaya rasa daging terkunci sehingga rasanya lebih sedap.
Hati2 sebelum menambahkan garam karena beberapa jenis petis udang sudah terasa asin sehingga penambahan garam tidak perlu.
Masak dengan suhu sedang supaya bumbu meresap ke dalam daging dengan sempurna dan terasa lebih sedap.
Yang keempat : Daging Goreng Kentang
Salah satu alternatif lauk yang gampang bikinnya tapi sedap rasanya : Daging Goreng Kentang. Jika di Jawa terdapat bumbu klasik untuk lauk gorengan yang bumbunya terdiri dari bawang putih, ketumbar, kunyit dan garam di padang juga ada bumbu lauk yang hampir mirip hanya minus ketumbar.
Sebelum digoreng bahannya dibiarkan dulu bersama bumbu atau dimarinade supaya bumbu lebih meresap. Pilih daging dalam sapi bagian has supaya daging tidak alot setelah digoreng.
Bahan:
500 gr daging sapi bagian has atau daging steak, potong dadu 3cm
250 gr kentang, kupas, potong dadu 3 cm
200 ml minyak untuk menggoreng
bawang merah goreng secukupnya
Bumbu halus :
5 butir/50 gr bawang merah
2 siung/6 gr bawang putih
1 ruas/2 cm kunyit atau ganti dengan 1/2 sdt kunyit bubuk
1 mata asam jawa
2 sdt garam atau sesuai selera
Cara Membuat:
Kupas kentang, potong2 dadu, cuci bersih dan tiriskan.
Cuci bersih daging, potong2 daging bentuk dadu. Sisihkan.
Ulek bahan bumbu dengan cobek atau blender hingga halus.
(Jika perlu tambahkan sedikit minyak ke dalam blender untuk mempermudah proses penghancuran).
Lumuri daging dan kentang dengan bumbu yang dihaluskan hingga rata.
* Cicipi bumbu, jika perlu tambahkan garam. (Trik ini perlu anda lakukan supaya rasa asinnya benar2 pas).
Diamkan selama 30 menit hingga bumbu meresap (boleh disimpan dalam kulkas).
Panaskan minyak goreng secukupnya dengan api sedang hingga benar2 panas.
Goreng kentang dan daging hingga matang, kering dan berwarna agak kecoklatan. Tiriskan.
(Silahkan goreng daging dan kentang secara terpisah supaya matangnya merata).
Taburi dengan bawang goreng, aduk rata. Hidangkan.
Catatan:
* Lebih baik bumbu marinade sedikit lebih asin daripada kurang garam kemudian. Dalam proses penggorengan kandungan garam akan berkurang dan menyatu dengan minyak.
Jika suka, santap daging goreng kentang dengan sambal terasi penyet dan lalapan segar.
Yang kelima : Rendang
Rendang adalah salah satu resep asli Minangkabau yang sudah mulai populer di Eropa. Orang sini menyebutnya "Rendang, Indonesian Curry". Kadang saya heran kok bisa disebut kari padahal bumbunya jauh dari bumbu2 khas kari yaitu : kapulaga, cengkeh, kayu manis, ketumbar dan jintan. Tapi sudah terlanjur salah kaprah susah kalau mau dikoreksi. Ngomong2 pertama saya belajar membuat rendang sendiri sekitar tahun '93, diajari sama Filma, teman sekaligus mantan rekan kerja waktu masih nyangkul di salah satu MNC di Batam. Saya yang berasal dari Jawa awalnya cuman bengong waktu diajak belanja ke pasar beli kelapa parut sekitar 2 kg untuk 1 kg daging. Lebih heran lagi waktu diterangin cara meras santannya pakai kain serbet bersih. Kata Filma supaya semua sari santan keluar. Caranya kelapa ditaruh di tengah-tengah kain, serbet kita gulung seperti bikin lontong, kemudian masing-masing dari kita pegang salah satu ujung serbet terus kita pelintir kain serbet sampai ngos-ngosan ha ha hah. Pengalaman berharga yang tak pernah saya lupakan.
Kunci bikin rendang hanya satu : SABAAAAAAR!!!
wink emoticon
Bikin rendang memang makan waktu, minimal 2.5 jam seperti buatan saya ini. Menurut beberapa sumber orang Minang bahkan perlu waktu sekitar 4 jam. Kalau selama itu terus terang saya tidak sanggup
frown emoticon
. Satu lagi yang saya tahu dari orang Minang dan Melayu, kalau masak mereka tidak pernah pakai gula tentunya berlaku juga untuk bikin rendang. Trus bumbu sebaiknya digiling semua termasuk jahe dan lengkuas bukan hanya digeprek. Kalau cuman digeprek namanya bukan rendang
wink emoticon
. O ya sebagai catatan tambahan, dalam resep ini saya tidak memakai daun kunyit dan asam kandis, karena kedua bahan tsb tidak tersedia di tempat tinggal saya sekarang. Jadi untuk Udo dan Uni dari Ranah Minang mohon maaf untuk kekurangan di atas. Namanya juga usaha...mohon dimaklumi
wink emoticon
. Last but not least thx and credit goes to Filma yang sudah bagi2 pengalaman bikin rendang.
Bahan:
1 kg daging sapi gandik atau paha, potong sesuai selera
2 buah serai, geprek, potong jadi 2 bagian
1 lembar daun kunyit (jika ada)
1 buah asam kandis ( ganti dengan 1 sdt asam jawa jika tidak ada)
5 helai daun jeruk purut
2 liter santan kental
garam secukupnya
Bumbu Halus:
250 gr cabe merah, buang bijinya
10 bawang merah
5 siung bawang putih
25 gr lengkuas segar, kupas
25 gr jahe, kupas
Cara Membuat:
Cincang semua bahan bumbu halus kemudian blender sampai halus.
Jika perlu tambahkan sekitar 50 ml santan untuk mempermudah proses penghancuran.
Campur daging dengan bumbu yang dihaluskan, taruh dalam wajan ukuran besar (kapasitas minim 4 liter).
Tuang santan, tambahkan serai, asam kandis, daun jeruk purut dan daun kunyit.
Masak dengan api antara sedang dan besar sampai santan mendidih. ( Kurang lebih 0.5 jam )
Kecilkan api ke posisi sedang, masak selama 1.5 jam sampai keluar minyak. Aduk sekali-kali.
Cicipi, tambahkan garam sesuai selera.
(Catatan : Sampai di sini masakan sudah bisa anda santap dengan kuah kental, namanya Kalio).
Kecilkan lagi api, masak sambil terus diaduk sampai santan mengering dan minyak terserap oleh daging. ( Kurang lebih 0.5 jam)
Hidangkan panas dengan nasi, rebusan daun singkong dan sambal lado mudo.
Catatan Tambahan:
* Kalau suka rendang yg kehitaman, tambahkan kelapa parut sangrai yang sudah digiling halus dan keluar minyaknya.
** Kalau saya lebih suka tidak terlalu kering, bisa dimakan sama nasi panas sambil mencocol sausnya