Haji 2015
Innalillahi, Jamaah Haji Asal Malang Meninggal pada Tragedi Mina
Jamaah haji asal Indonesia yang teridentifikasi dari tragedi Mina adalah Rumiati binti Nomo alias Aminah.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KALIPARE - Jamaah haji asal Indonesia yang teridentifikasi dari tragedi Mina adalah
Rumiati binti Nomo alias Aminah. Rumiati adalah mukimin yang sudah 15 tahun tinggal di Arab Saudi.
Ibu dua anak itu ternyata adalah TKW yang bekerja sebagai PRT di sana.
"Ibu pergi haji karena kebaikkan majikannya. Setiap dua tahun sekali, ibu berhaji," tutur Winaroh Andani (27), putri bungsu almarhum ketika ditemui wartawan di rumahnya di Dusun Panggang Lele RT 30/RW 3, Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang, Senin (28/9/2015).
Wajah Winaroh yang ditemani tunangannya, Kris Subargo (27) nampak sedih. Sebab ia sudah 15 tahun tidak pernah bertemu ibunya. Kalaupun bertemu, itupun lewat foto di HP dan chat di line sehingga bisa bertatap muka dengan ibunya.
"Biasanya ibu nelpon ke saya pagi-pagi sekali. Di sana (Arab) sedang malam. Jadi ibu pas istirahat," kenangnya.
Menurut alumnus UMM jurusan Bahasa Inggris ini, ibunya pergi ke Arab sejak ia duduk di bangku SD.
"Terakhir, saya berkomunikasi dengan ibu pada 16 September 2015 lalu. Saat itu saya tunangan. Karena sedang sibuk dengan acara itu, ibu malah banyak ngobrol dengan bude saya," ungkapnya.
Menurutnya, ibunya hendak pulang ke Indonesia pada Desember 2016. Atau setelah ia menikah. Winaroh berencana menikah pada awal 2016 nanti. Ternyata ibunya benar-benar "pulang" dan tidak bisa ditemuinya lagi.
Menurut Gianto, kakak ipar almarhum, Rumiati selama menjadi TKW memang tidak pernah pulang. Namun komunikasi dengan keluarganya baik.
"Dulu ia berencana pulang jika kuliah anaknya selesai," ungkap Gianto yang menemui wartawan.
Suami almarhum sendiri, Sutrisno sudah meninggal ketika istrinya masih bekerja di Arab.
Keluarga mendapat kabar kepastian warga Kalipare ini menjadi korban Mina pada Minggu malam pukul 21.30.
"Yang mendapat kabar Winaroh dari teman ibunya," kata dia.
Dari foto yang dikirim ke HP, yang kelihatan hanya wajah dan separuh badannya. Sebelum menjadi korban tragedi Mina, ia menyatakan iparnya sehat. Bahkan sempat pamit pada keluarga bahwa dirinya akan naik haji. Sehingga ia minta kepadanya untuk didoakan. Winaroh sendiri tidak punya feeling khusus ketika ibunya jadi korban.
"Saat ada tragedi Mina, saya ingat ibu saya. Saya mau menghubungi, eh HP saya rusak," cerita Winaroh.
Kesulitan mendapatkan kabar ibunya, ternyata teman ibu satu kontrakan ternyata mencarikan.
"Teman ibu nyari tiga hari. Foto-foto korban Mina di RS kan difoto dan ditempel. Ternyata bisa dikenali teman ibu," kata dia.
Setelah ada kepastian itulah, ia mendapat telepon dari KJRI agar ia membuat surat kuasa dari keluarga untuk pemakaman ibunya.
"Tadi sudah saya faks kesana. Nanti diurusi om saya, Om Tosin yang juga bermukim di sana (di Saudi)," kata Winaroh.
Katanya, ia saat ini hanya konsentrasi mengurusi adminitrasi pemakaman ibunya. Tidak yang lainnya.
"Barang-barang ibu di kontrakan katanya juga mau dipulangkan," tuturnya.
Menurutnya, ibunya tinggal di Jeddah. Saat musim haji, sebenarnya sudah janjian dengan omnya untuk bertemu. Ibunya sudah ada di Mina dan menjadi korban insiden di sana. Sedang Om Tosin yang juga berencana berhaji, kegiatannya ditunda karena ada tragedi Mina. Sehingga keduanya tidak jadi bertemu sampai kemudian Rumiyati dipastikan meninggal dunia.
Namun om-nya yang mengurus jenazah ibunya mewakili keluarga di Kalipare.
Sebelum meninggal, ibunya juga berpesan ke kakaknya, Riwayat Prasetyo yang tinggal di Kalimantan untuk menjaga dirinya.
Rumah di Kalipare pun mulai kedatangan petakziah. Winaroh sendiri sempat tinggal di Batu bersama budenya. Ketika bekerja di Malang, ia memutuskan kos di wilayah Sengkaling, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. T
ujuannya agar dekat tempat kerja dan rumah budenya. Namun ia kini tidak bekerja karena akan pindah ke Kalimantan mengikuti calon suaminya jika menikah pada tahun depan. Kakak kandungnya juga sudah tinggal di Kalimantan.