Haji 2015

Resmi Keterangan Kemenag Probolinggo : 7 Jamaah Meninggal dan 17 Hilang

Mukhlason juga memberikan informasi masih ada 17 jamaah dari Kloter 48 yang belum kembali ke maktab sejak peristiwa terowongan Mina.

Penulis: Irwan Syairwan | Editor: fatkhulalami
dok. Twitter Directorate of the Saudi Civil Defense
Operasi evakuasi dan penyelamatan korban terus dilakukan, Kamis (24/9/2015). Sebanyak 400 korban luka-luka dan 300 lebih korban tewas. 

SURYAMALANG.COM, PROBOLINGGO - Kementeriam Agama (Kemenag) Kabupaten Probolinggo memastikan ada tujuh jamaah haji asal Kota dan Kabupaten Probolinggm Jawa Timur yang tewas dalam tragedi terowongan Mina, Selasa (22/9/2015).

Kasi Haji Kemenang Kabupaten Probolingho, Mukhlason, mengatakan sampai Senin (28/9/2015) pukul 14.00, pihaknya mendapatkan laporan dari Otoritas Daerah Kerja Jamaah Haji Indonesia (ODKJHI) di Mekah ada tujuh jamaah haji asal Probokinggo yang tewas.

Jumlah ini meningkat dari yang sebelumnya diinformasikan ada tiga meninggal dunia, kemudian diralat menjadi empat yang wafat.

"Informasi yang kami dapat terus berubah karena perkembangan informasi di sana," kata Mukhlason kepada awak media.

Setelah Hami Adwi, Nero Sahi, Abdul Karim, dan Tasmuji Saputro, Kemenag Probolinggo merilis nama Ali Wafa Abdul Halim, Muzayyana binti Tahir, dan Yusriani binti M Qodhar, sebagai korban terowongan Mina terbaru.

"Ketiganya warga Desa Liprak Kulon, Banyuanyar, Kabupaten Probolinggo. Korban atas nama Ali Wafa dan Muzayyana adalah suami istri," sambungnya.

Selain merilis tujuh korban asal Probolinggo, Mukhlason juga memberikan informasi masih ada 17 jamaah dari Kloter 48 yang belum kembali ke maktab sejak peristiwa terowongan Mina.

"Tapi kami berhasil menemukan salah satu tenaga medis yang sebelumnya hilang, atas nama Ida Khusnul Khotimah. Ia ada di salah satu rumah sakit dan sudah mendapat perawatan," ujarnya.

Saat mengumumkan rilis ini, perwakilan keluarga Ali Wafa masih belum bisa menerimanya. Menurut perwakilan keluarga yang enggan menyebutkan nama ini, pihak keluarga Ali Wafa masih belum menerima gambar atau keterangan resmi dari Kerajaan Arab Saudi (KAS).

"(Korban) Yang lain dapat kiriman gambar, tapi kami tidak. Kami baru percaya kalau pernyataan ini dari KAS atau setidaknya Kemenang RI Pusat," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved