Sebelum Wafat di Mina, Pesan Terakhir Junaedi ini Bikin Keluarga Tabah

SURYAMALANG.COM, BATU - Korban meninggal tragedi Mina, Junaedi bin Sjahrudin Marjun (55) asal dusun Krajan kelurahan Songgokerto kecamatan Batu berangkat menunaikan ibadah Haji dalam kondisi sehat.

Bersama isterinya, Umi Solekah, Junaedi sempat berpamitan kepada sanak keluarga dan saudara-saudaranya pergi mati.

Ini dikarenakan sesuai tradisi yang dipercayanya, kalau berangkat haji sama dengan berangkat mati. Untuk itu, Junaedi meminta dimaafkan semua dosa dan kesalahan serta mohon didoakan dalam menjalankan ibadah Haji bersama isteri.

"Kalimat itu diucapkan mas Junaedi ketika berangkat naik haji, dan kami tidak menyangka kalau itu pamitan terakhir dari beliau," kata Gatot, adik ipar Junaedi, Senin (28/9/2015).

Selain pamitan seperti itu, menurut Gatot, HJ Rodiah ibu dari Junaedi selama anaknya menunaikan ibadah haji seringkali didatangi bayangan dari anaknya tersebut secara tiba-tiba dalam mimpinya. Tidak diketahui apa bayangan tersebut sebagai tanda kepergian Junaedi selamanya dan semua diserahkan pada Allah SWT.

"Ibu Rodiyah hanya termangu dengan datangnya bayangan mas Junaedi itu sambil berdoa tidak terjadi apa-apa pada anaknya," ucap Gatot.

Dan setelah ada kepastian informasi meninggalnya Junaedi di tanah suci sebagai salah satu korban tragedi Mina, menurut Gatot, keluarga telah menyiapkan acara tahlilan di rumah duka.

Selain itu, keluarga juga terus berupaya berkoordinasi dengan Umi Solekah yang kini terus melanjutkan proses haji bersama anaknya Aidaturohmah.

"Kami hanya berharap mas Junaedi yang dimakamkan di Mekkah mendapat tempat mulia di sisi Allah SWT. Seluruh keluarga sudah mengiklaskan kepergianya itu," tutur Gatot. (*)