SMS dari Tanah Suci Itu Jadi Pesan Terakhir Seorang Ayah ke Anaknya

SURYAMALANG.COM, BATU - Kabar duka meninggalnya H Junaedi bin Sjahrudin Marjun (55) asal dusun Krajan kelurahan Songgokerto kecamatan Batu Kota Batu yang salah satu guru SMPN 3 Kota Batu diterima keluarga pada Senin (28/9/2015) pagi.

Ini setelah petugah KBIH Kota Batu datang ke rumah menyampaikan informasi meninggalnya Junaedi sebagai Ketua Regu IV Jamaah Haji Kloter 36 yang menjadi salah satu korban tragedi Mina.

Anak tertua dari tiga anak Junaedi, Zulfan Abdul Halim menjelaskan, pada hari Rabu (23/9/2015), ayah dan ibunya itu masih mengirimkan sms (short message service).

Dalam SMS tersebut kedua orang tuanya menceritakan proses haji yang akan dijalankan beserta waktu pelaksanaan.

Setelah itu, sudah tidak ada hubungan komunikasi lagi dengan ayah dan ibunya.

Baru pada hari Minggu (27/9/2015) ponsel ibunya bisa dihubungi. Dan memberitahukan kalau dirinya sudah kembali ke hotel dalam kondisi baik dan sehat.

Namun untuk ponsel ayahnya, tidak bisa dihubungi dan belum kembali ke hotel hingga dikabarkan meninggal dunia menjadi salah satu korban tragedi Mina.

"Informasi itu disampaikan oleh petugas KBIH Kota Batu tadi pagi setelah petugas itu menerima SMS dari ketua Kloter 36 pak Syamsul," ucap Zulfan.

Mendapat informasi duka tersebut, tambah Adik Ipar Junaedi, Gatot, keluarga langsung berupaya mencari kebenaran informasi tersebut ke Kemenag RI.

Keyakinan kalau Junaedi meninggal menjadi salah satu korban Mina setelah ada rilis dari Kemenag.

Di rilis ini, nama Junaedi ada diurutan ketujuh sebagai korban tragedi Mina asal Indonesia.

"Saat itu juga kami baru percaya kalau mas Junaedi telah meninggal dunia. Dan seluruh keluarga sudah mengiklaskanya serta mohon doa semoga amal ibadahnya diterima disisiNya," tutur Gatot. (*)