Malang Raya
Astaghfirullah, Acara Aqiqoh Pakai Pesta Miras, 4 Tamu Tewas
Menurut Ismail, ia tidak menyuruh mereka melekan menjelang acara aqiqoh anaknya. Namun sebagai tuan rumah juga tidak enak menyuruh pergi.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: Aji Bramastra
SURYAMALANG.COM, PAKISAJI - Pesta aqiqoh di rumah Ismail, warga Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang berujung maut.
Empat orang tamu meninggal dunia setelah pesta minuman keras.
Ironis, karena aqiqoh sendiri sejatinya merupakan acara Islami yang harusnya jauh dari hal-hal maksiat seperti minum miras.
Dari empat korban meninggal dunia, tuan rumah acara, Ismail mengaku hanya mengenal dua orang, yaitu Ry dan Am alias Har. Keduanya warga sekitar rumahnya.
Dua lainnya tidak dikenalinya yaitu La, perempuan warga Kepanjen dan Mt, warga Kota Malang. Namun informasinya, La teman dekat Ry.
"Acara aqiqohnya sesuai undangan tanggal 7 Oktober 2015," jelas Ismail ketika ditemui SURYAMALANG.COM di rumahnya, Minggu (11/10/2015).
Satu hari sebelum acara, Ry datang ke rumah Ismail dengan menitipkan sembilan botol minuman keras merk VSOP Martell.
Botol-botol miras itu dititipkan di garasi mobil sebelah rumahnya. Ry membawa botol Martell itu untuk dijual.
Menurut Ismail, mereka datang sendiri pada Selasa malam dan kemudian minum dan main remi.
Dari sembilan botol Martell, Ismail hanya membelikan dua botol sebagai penghargaan tuan rumah. Sisanya, mereka urunan beli sendiri.
"Saya juga sempat minum," akunya.
Ia menduga, yang menyebabkan kematian empat korban adalah cairan bening yang dibawa Ry dalam botol mineral ukuran satu liter.
Setelah minuman dicampur itu, Ismail tidak ikut minum. Namun ia sendiri kurang tahu itu minuman apa.
"Bekas botolnya kemana, saya juga kurang tahu. Mungkin sudah tercampur sampah," ungkap dia.
Dari sembilan botol, sampai hari-h acara aqiqoh, tersisa satu botol dan dibawa pulang Ry.
Lokasi minum miras adalah di tenda yang dipasang di depan rumah Ismail. Tenda ini dipasang untuk acara aqiqoh.
Ismail menegaskan, ia tidak menyuruh mereka melekan menjelang acara aqiqoh anaknya. Namun sebagai tuan rumah juga tidak enak menyuruh pergi.
"Ry sampai tanggal 7 Oktober bersama teman perempuannya masih disini. Masih ketawa-tawa," kata dia.
Untuk melaksanakan kegiatan aqiqoh itu, Ismail pun mengurus izin mulai RT sampai kepolisian karena ada keramaian. Sebab yang diundang cukup banyak temannya.
"Untuk yang minum tgl 6 Oktober, mereka bawa sendiri," jelasnya.
Sedang pihaknya hanya menyiapkan bir untuk tgl 7 Oktober 2015 atas permintaan teman-temannya. Ia membeli 10 krat bir.
Saat ada pesta minum bir itu, polisi juga tahu. Sebab ada empat orang polisi berjaga disana.
Saat tgl 7 Oktober, yang minum bir cukup banyak dan tidak ada apa-apa.
Kapolres Malang, AKBP Yudo Nugroho Sugianto kepada wartawan menyatakan sudah menangani kasusnya dan melakukan pemeriksaan saksi-saksi. (*)