Nganjuk
Walah, Jembatan Putus Diterjang Banjir, Satu Desa Terisolir
Banjir yang membuat Sungai Jurang Dandang meluap mengakibatkan jembatan di Dusun Gempol, Desa Ngringin, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk terputus
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, NGANJUK - Banjir yang membuat Sungai Jurang Dandang meluap mengakibatkan jembatan di Dusun Gempol, Desa Ngringin, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Nganjuk terputus.
Jembatan sepanjang 20 x 2 meter ini putus akibat diterjang derasnya aliran sungai. Kondisi itu diperparah karena ada rumpun bambu yang ada di pinggir sungai longsor dan hanyut terbawa derasnya aliran sungai.
Akibatnya, rumpun bambu itu menghantam jembatan hingga terputus. Bencana itu membuat warga di Desa Ngringin menjadi terisolir.
Banjir yang melanda Sungai Jurang Dandang terjadi menyusul hujan deras yang berlangsunh hampir sehari. Aliran air yang disertai lumpur pekat itu menggerus pondasi jembatan.
Kades Ngringin Ika Agustina saat dikonfirmasi wartawan menjelaskan, putusnya jembatan memang berawal dari luapan sungai.
"Awalnya sungai banjir. Kemudian disusul hanyutnya rumpun bambu yang ada di sebelah jembatan," jelas Ika Agustina, Selasa (15/12/2015).
Derasnya aliran sungai itu membuat rumpun bambu tersangkut di badan jembatan. Akibatnya, rumpun bambu itu menyumpal aliran sungai yang membuat jembatan kemudian terputus.
Bencana alam itu mengakibatkan kerugian sekitar Rp 200 juta. Selain itu warga menjadi terisolir karena jembatan menjadi sarana penghubung dengan desa lain.
Beruntung saat kejadian jembatan putus tidak ada warga yang melintas. Sehingga tidak ada korban jiwa.
Menyusul bencana itu, anggota Koramil Lengkong bersama masyarakat gotong royong melakukan pembersihan sisa rumpun bambu yang masih menyangkut di jembatan.
Danramil Lengkong Kapten Inf Mochtar Fanani menjelaskan, pembersihan sisa rumpun bambu supaya aliran sungai kembali normal.
Kegiatan yang melibatkan anggota koramil itu merupakan bakti sosial untuk masyarakat yang membutuhkan bantuan.
Kegiatan itu melibatkan 70 orang, 10 di antaranya personel TNI