Alasannya Memilukan, Pengamen Cilik Ini Menangis, Merajuk Minta Dipulangkan

SURYAMALANG.COM, KEDIRI - Nando (14) pengamen yang terjaring razia Satpol PP Kota Kediri di Perempatan Baptis menangis sesegukan. Dia meminta dipulangkan karena ayahnya sedang sakit, Kamis (21/1/2016).

Remaja asal Desa Gadungan, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri ini langsung mengiba saat hendak diangkut mobil petugas. 

"Saya terpaksa mengamen karena ayah saya sakit lambung. Tidak ada yang mencari nafkah di rumah," ungkapnya sambil sesenggukan.

Nando tidak sekolah lagi karena tidak punya biaya. Dia putus sekolah di bangku kelas 5 SD. "Saya yang mencari nafkah di rumah," tambahnya.

Saat petugas meminta untuk membuka tasnya ternyata berisi rokok dan uang receh hasil mengamen.

Nando juga mengaku malu kalau wajahnya disorot kamera wartawan. "Saya jangan disorot mas nanti tetangga saya tahu kalau saya mengamen," ungkapnya.

Di bagian lain, Sumiati (65) warga Desa Titik, Kecamatan Semen, Kabupaten Kediri terjaring razia pengemis di kawasan Alun-alun Kota Kediri. Dia mengaku sedang berjalan dan ditawari kopi sebelun dibawa petugas naik truk.
"Saya sebenarnya tidak mengemis, tapi kok masih dibawa petugas," ungkapnya.

Sedangkan Sutini (62) yang terjaring di Perempatan Jl Erlangga Kota Kediri mengaku mengemis untuk membeli beras.

Rahmad Siswanto (35) terjaring razia saat mengamen di kawasan Alun-alun Kota Kediri. Dia berdalih terpaksa mengamen untuk menghidupi keluarganya. "Anak saya masih kecil-kecil, yang bungsu baru 8 bulan," ujarnya.

Femy, Kasi Linmas Satpol PP Kota Kediri yang memimpin razia menyebutkan, razia mengamankan 4 orang, dua pengemis dan dua pengamen.

"Selanjutnya kami serahkan ke Kantor Dinsosnakertrans untuk melakukan pembinaan," jelasnya.

Sasaran razia sendiri selain gepeng dan pengamen juga anak-anak punk. Namun pada razia kali ini anak punk yang menjadi sasaran razia berhasil melarikan diri.