Malang Raya
Kabupaten Malang Pontang-panting Terima Mantan Anggota Gafatar
Penjemputan dilakukan kemarin, oleh Bakesbangpol. Sementara Dinas Sosial akan menyipkan pendampingan mereka sesampainya di Malang.
Penulis: Dahlan Dahi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KEPANJEN - Kabupaten Malang dipastikan akan menerima bekas anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Pemkab Malang pun dibuat pontang-panting mempersiapkan penyambutan kedatangan mereka mereka.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang, Choril Fathoni mengatakan, secara teknis penyambutan ada di Dinas Sosial. Sementara pihaknya akan menangani sisi idiologi, keamanan, termasuk penerimaan masyarakat.
"Datanya kami masih menunggu dari Provinsi (Jawa Timur). Tapi informasinya, mereka tiga hari di Surabaya, sebelum dikirim ke daerah masing-masing," terang Fathoni, Minggu (24/1).
Lanjut Fathohi, pihaknya akan mempersiapkan langkah antisipasi dengan pihak-pihak terkait. Rencananya hari ini, Senin (25/1/2016) Bakesbangpol menggelar rapat bersama kepolisia, TNI dan dinas-dinas yang akan menangani mereka.
"Kita libatkan juga MUI dan pemuka agama," tambahnya.
Informasi yang diterima Fathoni ternyata berbeda dengan yang ditetima Dinas Sosial. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Sri Wahyuni Pudji Astusi, pihaknya terus berkoordinasi dengan Biro Kesra Provinsi Jawa Timur. Mereka meminta agar Kabupaten Malang menjemput warganya yang bergabung dengan Gafatar.
Penjemputan dilakukan kemarin, oleh Bakesbangpol. Sementara Dinas Sosial akan menyipkan pendampingan mereka sesampainya di Malang.
"Yang menjemput Bakesbangpol, bukan Dinsos. Provinsi lo yang mengabari kami," ungkap Yayuk, panggilan akrabnya.
Namun Yayuk mengaku belum merumuskan penanganan bekas anggota Gafatar ini lebih rinci. Sebab menurutnya, langkah awal yang akan dilakukan adalah pemulihan trauma. Pihaknya akan menyediakan para pendamping agar mereka bisa melepaskan beban kejiwaan.
Selain itu, harus ada jaminan keamanan bagi bekas anggota Gafatar yang pulang kampung. Hal ini berkaitan dengan penerimaan masyarakat sekitar terhadap mereka. Jika semua beres, Dinas Sosial akan fokus pada pemberdayaan mereka.
"Nanti mereka akan ditampung lebih dulu, gak tau dimana. Jadi jangan tanya model pemberdayaanya dulu," tutur Yayuk.
Data sementara yang beredar, 15 warga kabupaten Malang diketahui bergabung dengan Gafatar dan "hijrah" ke Kalimantan. Tiga orang berasal dari Desa Karangrejo, Kecamatan Kromenangan.
Enam orang lainnya berasal dari Desa/Kecamatan Kromengan. Sedang enak sisanya dari Desa Kademangan, Kecamatan Pagelaran. Selain itu ada tiga anak-anak yang belum dipastikan identitasnya.