Malang Raya

Besok, Jembatan Soekarno-Hatta Jalani Uji Beban, untuk Apa?

"Jembatan itu masih bisa dipakai, cuma perlu ada kajian lagi. Karena ada masa kekuatan untuk jembatan itu,"

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Sri Wahyunik
Pengencangan baut jembatan Soekarno-Hatta, Kota Malang 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Heboh foto melengkungnya jembatan Soekarno Hatta (Suhat) akhirnya membuat Komisi Keamanan Jembatan dan Terowongan Jalan (KKTJT) turun tangan. KKTJT rencananya melakukan uji beban di Jembatan Suhat, Selasa (8/6/2016).

Uji beban itu akan membuat jembatan padat lalu lintas itu diberlakukan sistem buka tutup.

"Besok akan dilakukan uji beban, nanti jalan ini buka tutup. Uji beban dilakukan KKTJT, Dinas PU Bina Marga Provinsi Jawa Timur, dan UPT PU Bina Marga Pemprov Jatim di Malang," ujar Kepala Seksi Jembatan UPT PU Bina Marga Pemprov Jatim di Malang, Cholila, Senin (7/3/2016).

Uji beban itu meliputi uji beban dinamis dan statis. Kepala Dinas PU Bina Marga Pemprov Jatim Supaad menambahkan, hasil uji beban itu nantinya akan dijadikan rujukan oleh Pemprov dan Pemkot Malang.

"Hasilnya akan dijadikan rujukan, jembatan Suhat selanjutnya akan digimanakan," ujar Supaad.

Sementara itu sembari menunggu uji beban, pihak UPT PU Bina Marga melakukan pengencangan baut, Senin (7/3/2016). Dari pantauan SURYAMALANG.COM, beberapa orang mengencangkan baut di rangka baja di sisi kanan dan kiri jembatan. Mereka memakai sebuah alat untuk mengencangkan dan memastikan pengencangan itu benar.

Pengencangan dilakukan sejak Minggu (5/3/2016), namun karena hujan, pengencangan dilanjutkan Senin (6/3/2016). Pengencangan dilakukan paska munculnya foto di media sosial. Foto itu menunjukkan jembatan Suhat melengkung.

Setelah itu, kondisi jembatan itu kembali diulik. Beberapa pihak berbicara, termasuk pakar konstruksi dari Universitas Brawijaya, Sugeng Prayitno Budio. Sugeng menyarankan perlu ada kajian ulang terkait kelayakan jembatan Suhat.Kajian terakhir dilakukan 2013 dengan hasil ada penambahan lendutan sekitar 10,8 centimeter (cm).

Jika ditambah dengan lendutan dari gambar perencanaan pembangunan awal, maka total lendutan pada tahun itu mencapai 20,8 cm dari titik horisontal. Hasil lendutan itu kerlihat pada bentang jembatan sebelah barat yang panjangnya sekitar 60 meter. Sisi ini memang lebih panjang dari bentang sebelah timur yang hanya sekitar 40 meter.

Pengencangan baut pernah dilakukan tahun 2014. Pengencangan juga dibarengi oleh pengecatan. Saat ini hanya dilakukan pengencangan paska jembatan itu ramai dibicarakan. "Ini juga sebagai bentuk pemeliharaan. Sejauh ini jembatan ini masih aman dilewati," ujar Cholila lagi.

Sedangkan Wali Kota Malang M Anton menuturkan terkait polemik jembatan Suhat, sudah ditanggapi oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

"Jembatan itu masih bisa dipakai, cuma perlu ada kajian lagi. Karena ada masa kekuatan untuk jembatan itu," ujar Anton.

Lebih lanjut, pihaknya akan kembali menyerahkan hasil kajian tentang jembatan itu dua tahun lalu kepada Pemprov Jatim. uni

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved