Malang Raya
Gladi Bersih Ujian Nasional Basis Komputer Sangat Bermanfaat, Ini Alasannya
Ada tujuh SMP di Kota Malang yang melaksanakan UNBK. Sisanya, melaksanakan unas berbasis kertas.
Penulis: Sylvianita Widyawati | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Kepala SMPN 1 Kota Malang, Lilik Ermawati mengatakan, adanya gladi bersih Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bermanfaat. Sehingga ketika ada masalah, bisa diketahui penyebab dan jalan keluarnya.
"Jadi saat hari H tidak ada kendala apapun dari alat dan jaringan," jelas Lilik kepada SURYAMALANG.COM, Selasa (26/4/2016).
Menurutnya, pada hari pertama gladi bersih, Senin (25/4/2016) sempat ada masalah jaringan tidak stabil di satu kelas. Saat itu, siswa sudah di dalam kelas namun tidak sampai login.
Karena ada masalah, maka gladi bersih di satu kelas ditiadakan.
"Setelah penyebabnya diketahui, maka dilakukan pendaftaran ulang pada server ke puspendik," jelas Budiono, Kasi Kurikulum Dindik Kota Malang saat bertemu di SMPN 1.
Sehingga pada hari kedua gladi bersih, Selasa (26/4/2016), berjalan lancar pada tiga kelas di sekolah yang berada di Jl Lawu itu. Mapelnya adalah Matematika.
"Gunanya gladi bersih ya itu. Kendala bisa diketahui sejak dini," tambah Budiono. Menurut Lilik, untuk UNBK, sekolah sudah menambah daya 5.500 watt.
Selain itu berencana menyiapkan genset dengan cara sewa untuk pelaksanaan UNBK mulai 9 Mei 2016 nanti. "Prinsip saya adalah melayani siswa maksimal," kata wanita berhijab ini.
Ada tujuh SMP di Kota Malang yang melaksanakan UNBK. Sisanya, melaksanakan unas berbasis kertas.
Saat mengunjungi sebuah ruang pelaksanaan UNBK di SMPN 1, Budiono berpesan agar siswa melaksanakan pengerjaan unas efektif waktu.
"Yang sekiranya masih ragu jawaban, ditulis di lembar kertas buram nomernya. Kemudian kerjakan yang bisa. Saat ada sisa waktu, bisa mengulangi lagi jawaban yang ragu itu," tuturnya.
Sehingga waktu dua jam di tiap mapel tidak habis untuk menekuri soal yang masih diragukan jawabannya. Ayup Prihantoro, proktor di lab 1 menyatakan dengan UNBK, siswa diajar disiplin.
"Kalau waktunya habis ya sudah. Beda dengan unas biasa. Mungkin disuruh mengumpulkan jawaban, masih bisa menjawab..sek, Pak," kata guru prakarya ini.