Surabaya

Ini Perkataan Risma yang Membuat Siswa SMAN 2 Surabaya Semangat Meraih Nilai Unas Tertinggi

Dari motivasi itu, siswa kelas XII IPS 2 SMAN 2 Surabaya ini berusaha keras selama 2 bulan sebelum UNBK untuk mengejar ketidakpahamannya.

Penulis: Neneng Uswatun Hasanah | Editor: musahadah
surya/neneng uswatun hasanah
Selly Kurniawati bersama buku-buku persiapan UNBK. Ia menjadi peraih nilai tertinggi UNBK SMA jurusan IPS se-Surabaya. 

SURYAMALANG.COM, SURABAYA - Selly Kurniawati masih terngiang ucapan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini saat bertandang ke sekolahnya dua bulan sebelum ujian nasional berbasis komputer (UNBK).

"Saya ingat sekali beliau berkata bahwa ketekunan itu bisa mengalahkan bakat. Saya tahu saya tidak bakat matematika, tapi saya yakin jika saya tekun saya akan berhasil," tuturnya saat ditemui di rumahnya di kawasan Kembang Kuning, Surabaya, Sabtu (7/5/2016).

Dari motivasi itu, siswa kelas XII IPS 2 SMAN 2 Surabaya ini berusaha keras selama 2 bulan sebelum UNBK untuk mengejar ketidakpahamannya.

"Kalau pelajaran lain kan bisa dihafalkan, tapi matematika harus terus diasah dengan mengerjakan soal," kata putri pasangan Lasiatun dan Samiono itu.

Ia pun belajar matematika dari pagi, sore, hingga malam hari dan menjadi sulit lepas dari buku.

Hasilnya, Selly meraih nilai sempurna alis 100 di pelajaran Matematika dan mengantarkan  dia sebagai peraih nilai unas jurusan IPS tertinggi se Surabaya.

"Saya itu langganan remidi matematika dari kelas X, saya sampai melongo tidak percaya ketika diberitahu," cerita lulusan SMPN 3 Surabaya itu.

Gadis kelahiran 26 Mei 1998 itu mengaku kaget ketika semalam diberi kabar bahwa ia peringkat pertama nilai UNBK SMA jurusan IPS.

"Semalam (06/05/2016) dihubungi oleh wakil kepala sekolah, Pak Suyono, beliau tiba-tiba memberi selamat pada saya. Saya bingung, kemudian beliau baru menjelaskan bahwa saya meraih nilai tertinggi se-Surabaya untuk jurusan IPS," ujar Selly sambil tersenyum lebar.

Sang ibu, Lasiatun, mengakui anak tengahnya itu memang kutu buku. "Dia memang beda dari kakaknya. Kakaknya lebih ke praktik, kalau Selly lebih suka membaca buku dan juga mengerjakan soal. Dia rajin sekali," katanya lalu merangkul putrinya.

Ketika sedang belajar, tak jarang Selly harus menerima gangguan dari adik kecilnya, Fernando, yang masih berusia 4 tahun.

"Dia sering sekali mengganggu, jadinya harus berhenti dulu untuk aja dia main baru belajar lagi. Tapi senang juga sih," ucap Selly.

Selanjutnya, peraih juara 2 olimpiade Sejarah se-Jatim itu sudah mendaftarkan diri untuk tes masuk STAN pada jurusan D1 Perpajakan.

"Sekalian menunggu pengumuman SNMPTN. Kemarin saya mendaftar jurusan Akuntansi dan Administrasi Negara Universitas Airlangga," ungkap anak kedua dari tiga bersaudara itu.

Lasiatun berharap Selly akan terus meraih kesuksesan di kemudian hari.

"Semoga di manapun ia diterima sekolah nanti, Selly bisa sukses dan cepat kerja. Selly inginnya bisa masuk STAN, kami juga mendukung dan mensupport dia," ujar Lasiatun.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved