Akses Permodalan untuk UMKM di Kota Malang Minim

SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Akses permodalan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Kota Malang masih rendah. Dari total 76.290 UMKM yang terdata, baru sekitar 12.000 yang bisa mengakses permodalan.

Pelaku UMKM yang bisa mengakses itu sebagian besar adalah UMKM dibawah binaan Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang Anita Sukmawati menjelaskan, penyuluhan pengaksesan modal bagi pelaku UMKM sebanarnya sudah digalakkan. Hal itu terutama dilakukan di sela-sela kegiatan pelatihan.

Hanya saja, dinas tidak bisa mengakses data terkait pelaku-pelaku UMKM yang sudah mengakses pembiayaan permodalan itu.

“Data itu yang kami bina dari yang sudah mengakases pembiayaan. Masalahnya, kadang-kadang pelaku UMKM kan tidak melapor apabila mereka mendapat akses permodalan. Jadi kalau sudah dapat pinjaman pembiayaan, ya sudah,” kata Anita.

Akses permodalan dari lembaga keuangan atau perbankan memang dianaggap penting. Ini terutama untuk pengemabangan skala usaha. Maklum, pelaku UMKM di Kota Malang berasal dari berbagai kalangan, mulai dari kalangan ekonomi kelas bawah, hingga menengah-atas.

Nah, menurut Anita, akses permodalan penting bagi pelaku yang berada di strata ekonomi bawah-menengah. Alasannya, meraka selama ini banyak yang mengalami kesulitan untuk permodalan.

“Untuk itu, seluruh informasi selalu kami sampaikan. Nanti tergantung pelakunya saja, mau atau tidak,” tambahnya.

Pemkot Malang juga sudah menjalin kerja sama dengan beberapa perbankkan swasta dan pelat merah untuk kemudahan pembiayaan UMKM. Antara lain, yakni Bank Mandiri, BRI, Bank UMKM, hingga BPR Tugu Artha. Beberapa lembaga itu bahkan menawarkan bunga kredit usaha rakyat sembilan persen untuk memudahkan pelaku UMKM.