Malang Raya
UMKM di Indonesia Masih Kalah dengan Negara ASEAN
Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia ternyata sulit menggapai ekspor.
Penulis: Sany Eka Putri | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, KLOJEN – Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Indonesia ternyata sulit menggapai ekspor. Hal ini diungkapkan oleh Dr Yulius, Asisten Debuti Peningkatan Persaingan Usaha Koperasi dan UMKM.
Ia mengatakan sulitnya untuk mencapai ranah ekspor bisa karena izin dari UMKM itu. Oleh karena itu, ia menghimbau untuk setiap pengusaha UMKM wajib memiliki izin UMKM. Karena dengan memiliki izin, akan memberikan akses kemudahan yang diberikan oleh pemilik usaha itu.
Satu di antara kemudahan itu adalah lebih mudah untuk meng-ekspor dari tingkat desa ke tingkat global. Sejauh ini, ia menilai bahwa UMKM di Indonesia masih sulit untuk menuju ranah ekspor, karena izin yang dimiliki pengusaha bisa melihat perkembangan UMKM.
“Sebuah usaha itu bisa berdiri sendiri hanya sekitar 2 persen saja. Sisanya 98 persen itu membutuhkan bantuan. Karena apa, UMKM itu masih dalam lingkup kecil. Di sinilah pemerintah harus turun tangan dan mengambil alih peran perantara. Agar lebih mudah membantu ekpor UMKM kita ini,” ujarnya kepada SURYAMALANG.COM saat ditemui dalam acara seminar Let's go gobal di Universitas Widyagama Kota Malang, Sabtu (14/5/2016).
Di samping itu, UMKM di Indonesia dalam bidang ekspor masih kalah dengan negara se ASEAN. Seperti Malaysia dan Thailand. Ekpor kedua negara itu sudah mencapai prosentase jauh melebihi Indonesia. Dari data yang dimiliki, Indonesia masih 9 persen. Sedangkan negara tetangga sudah mencapai 20 persen hingga 40 persen dari segi ekspor UMKM.
“Maka dari itu, setiap pengusaha UMKM harus memiliki izin. Apa susahnya sih membuat izin. Hanya sehari jadi kok,” tutupnya.
