Kota Malang
11 Persen Wilayah Kota Malang Masuk Kategori 'Sulit' Sinyal Seluler
11 persen wilayah Kota Malang masuk dalam wilayah lemah sinyal telepon seluler (Ponsel)
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Adrianus Adhi
SURYAMALANG.COM, KLOJEN - 11 persen wilayah Kota Malang masuk dalam wilayah lemah sinyal telepon seluler (Ponsel)
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang Zulkifli Amrizal usai mengikuti hearing dengan DPRD Kota Malang, Rabu (8/6/2016).
Dia memaparkan persentase itu merujuk hasil kajian tim Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Universitas Brawijaya tahun lalu.
Hasil lain dari penelitian itu, kata dia, perlunya perubahan menara penguat sinyal dari berbentuk macrocell alias menara Base Transceiver Station (BTS) menjadi microcell atau yang lebih sering disebut single pole.
"Jadi memang sudah waktunya perubahan penggunaan menara itu. Apalagi ini juga mendukung teknologi 4G yang menyesuaikan dengan kondisi zaman.
Penggunaan data akan sangat terasa jika infrastruktur tidak kami benahi. Peningkatan infrastruktur memang dibutuhkan untuk saat ini," ujarnya, Rabu.
Di sisi lain, pengembangan ini belum menyentuh kawasan yang membutuhkan. Zulkifli mengatakan, daerah yang akan dibangun single pole berdasarkan rekomendasi Diskominfo masih banyak berfokus di wilayah tengah kota.
Dari data yang ada dinas sudah mengeluarkan rekomendasi pendirian tower di banyak titik yang meliputi, 150 titik untuk PT Bali Tower, 25 titik untuk PT Sarana Utama Karya, 50 titik untuk PT iForte, dan 46 titik untuk PT Inti Bangun Sejahtera.
"Nanti akan kami arahkan ke daerah pinggir seperti di Kedungkandang. Kami melihat potensi di sana nanti besar karena akan ada jalan tol," ucap dia.