PPDB 2016

Luar Biasa, Enam SMAN di Malang Jadi SMA Rujukan

"Kriteria sekolah rujukan antara lain telah melaksanakan K13, akreditasinya A, indeks integritas unas dan SKS,"

SURYAMALANG.COM//Sylvianita Widyawati
Suasana pendaftaran jalur wilayah di SMAN 8 Malang, Senin (27/6/2016). 

SURYAMALANG.COM, LOWOKWARU - Enam SMAN di Kota Malang dijadikan SMA rujukan oleh Kemendikbud. Enam sekolah negeri itu, yakni SMAN 2, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMAN 8 dan SMAN 10.

Untuk itu, tiap sekolah rujukan/kluster memiliki anggota-anggota kluster yaitu SMAN dan SMA swasta lainnya.

Anggota kluster-kluster akan diputuskan dalam SK MKKS (Musyawarah Kerja Kepala Sekolah) SMAN Kota Malang mendatang.

"Kriteria sekolah rujukan antara lain telah melaksanakan K13, akreditasinya A, indeks integritas unas dan SKS," jelas Dr M Sulthon MPd, Sekretaris MKKS SMAN Kota Malang kepada SURYAMALANG.COM, Senin (27/6/2016).

Menurutnya, kluster SMAN sebelumnya sudah menjadi model. Namun kemudian berganti menjadi sekolah rujukan. "Diharapkan ke depannya, yang jadi unggulan di tiap sekolah bisa menjadi rujukan sekolah lainnya. Sehingga bisa meningkatkan mutu sekolah," kata dia.

Karena itu, masing-masing kluster SMAN memiliki keunggulan sendiri sehingga jadi pembeda. Elis Ristyoningsih MPd, fasilitator Direktorat Pembinaan SMA Kemendikbud menyatakan di Indonesia ada 614 sekolah yang ditunjuk sebagai SMA rujukan.

"Kota Malang luar biasa. Ada enam sekolah negeri. Padahal di daerah lain ada satu kabupaten, satu sekolah rujukan," tutur Elis. Adapun kluster dan anggotanya yaitu SMAN 3 memiliki anggota klaster SMAN 1 bersama enam SMA swasta. Kemudian SMAN 6 masuk jadi anggota klusternya SMAN 4 ditambah lima SMA swasta.

Anggota kluster SMAN 8 adalah SMAN 7 dan enam SMA swasta. Sedang SMAN 9 masuk anggota kluster SMAN 10 dengan enam SMA swasta lainnya. Program SMA rujukan akan dimulai pada Agustus 2016 yang didahului sosialisasi program untuk pemenuhan mutu pendidikan.

Seperti di SMAN 8 nanti akan mengembangkan gerakan literasi.

"Kebetulan SMAN 8 pas membangun perpustakaan baru," kata dia. Tujuan akhir dari gerakan literasi adalah pembiasaan/habituasi siswa untuk membaca.

"Nanti ada waktu 15 menit wajib baca buku non pelajaran," tambah Elis.

Sehingga nanti di kelas-kelas ada rak buku untuk meningkatkan budaya baca yang kini sudah tergeser oleh gadget. Tak hanya siswa, guru-guru untuk pembelajaran bisa memanfaatkan perpustakaan untuk mengarahkan siswa tentang bukunya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved