Malang Raya
Bandara Abdulrachman Saleh Sering Buka-Tutup Karena Abu Gunung Bromo, Pemesanan Tiket Pesawat Turun
“Ritmenya, setelah hari pertama, kedua dan ketiga bandara tutup, pada hari keempat jumlah pemesan penerbangan pasti ngedrop,”
Penulis: Aflahul Abidin | Editor: eko darmoko
SURYAMALANG.COM, PAKIS - Bandara Abdulrachman Saleh di Kabupaten Malang kembali ditutup mendadak pada Jumat (15/7/2016) pukul 11.07 WIB sampai Sabtu (16/7/2016) pukul 09.00 WIB. Penutupan ini merupakan yang kedua kali dalam sepekan terakhir.
Penutupan bandara bukan hanya sekadar merugikan para calon penumpang. Pihak maskapai pun dirugikan akibat hal tersebut. Selain kerugian finansial, buka-tutupnya bandara juga berdampak pada pemesanan tiket di hari-hari setelah penutupan.
“Ritmenya, setelah hari pertama, kedua dan ketiga bandara tutup, pada hari keempat jumlah pemesan penerbangan pasti ngedrop,” kata Station Manager Lion Group, Andy Yusuf kepada SURYAMALANG.COM.
Penurunan permintaan itu berkisar antara 30 sampai 40 persen di banding saat hari normal. Kebanyakan adalah pembelian tiket untuk penerbangan yang tak terlampau jauh dari hari pemesanan.
Sehari setelah bandara ditutup, jumlah calon penumpang di bandara itu biasanya masih akan tetap tinggi. Penyebabnya, sebagian besar calon penumpang sudah memesan tiket penerbangan sepekan, atau bahkan lebih, dari hari H jadwal pemberangkatan.
Ia menduga, calon penumpang lebih memilih untuk membeli langsung tiket penerbangan dari Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo. Kecenderungan penumpang ialah memilih tak berkelit dengan urusan delay atau penghambat waktu keberangkatan lain.
Terkait kerugian finansial dari pembatalan penerbangan dan pengalihan keberangkatan, Andy tak bisa berkomentar. Alasannya, perhitungan itu dilakukan di kantor pusat di Jakarta. Pihaknya hanya berwenang untuk berkomentar tentang sistematis penerbangan dari dan ke Malang saja.
“Yang jelas kami rugi karena tidak ada pendapatan saat bandara ditutup. Apalagi ini masih masuk peak season,” tambahnya.
Pada Jumat itu, maskapai Lion Grup batal menerbangkan 122 penumpang tujuan Jakarta karena bandara ditutup. Rinciannya, 72 penumpang Wings Air dan 150 penumpang Batik Air.
Sementara Distrik Manager Sriwijaya Airlines Malang M Yusril pun menyampaikan hal yang kurang lebih sama. “Kami belum bisa menghitung kerugian. Yang menghitung dari pusat. Kami hanya sebatas menangani penumpang yang ada di Malang,” katanya.
Pihaknya saat ini lebih berfokus pada persiapan apabila penutupan bandara secara tiba-tiba terjadi secara berulang-ulang. Salah satunya, yakni dengan penyiapan bus yang akan membawa penumpang dari Malang ke Surabaya untuk dialihkan penerbangannya.
Jumat ini, Jumlah penumpang Sriwijaya Airlines yang gagal terbang dari Malang berjumlah 198 orang untuk dua penerbangan tujuan Jakarta.
Terpisah, Kepala UPT Bandara Abdulrachman Saleh Suhirno mengatakan, penyebab penutupan bandara pada Jumat sama dengan penutupan sebelumnya, yakni abu vulkanik Gunung Bromo yang mengarah ke barat-barat daya alias menuju ke arah bandara. “Selanjutnya akan dievaluasi oleh pihak berwenang,” katanya.