Malang Raya
TNI AU Izinkan Petani Memanen Tanamannya, Setelah itu . . .
“Kami hanya menegakkan aturan, karena semua aset tanah Lanud Abd Saleh wajib kita jaga,”
Penulis: David Yohanes | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, SINGOSARI - TNI AU sudah mengizinkan para petani untuk memanen tanaman mereka di lahan konflik yang ada di dalam Lanud Abd Saleh. Namun TNI AU melarang para petani untuk menanami kembali lahan sengketa tersebut.
Demikian penjelasan tertulis yang disampaikan Kapentak Lanud Abd Saleh, Mayor (Sus) Hamdi Londong Allo yang diterima SURYAMALANG.COM, Kamis (11/8/2016) malam.
Menurut Londong, keputusan tersebut merupakan hasil kesepakatan dari jajaran Forkopinda, Komandan Lanud Abdulracman saleh, Danrem 083, Dandim 0833, serta Polres Malang.
“Senin nanti DPRD Kabupaten Malang memfasilitasi mediasi semua pihak yang berkepentingan,” terang Londong.
Kamis (11/8/2016) pagi pihak TNI AU kembali menahan lima truk yang memasuki lahan sengketa tanpa izin.
Truk-truk tersebut adalah milik petani yang akan memanen tanaman tebu.
Semua truk sempat didata oleh polisi dari Polres Malang, kemudian dilepaskan kembali.
“Kami hanya menegakkan aturan, karena semua aset tanah Lanud Abd Saleh wajib kita jaga,” tegas Kadislog Lanud Abd Saleh, Kolonel (Tek) R.P. Buulolo.
Saat ini penjagaan di pos Desa Dengkol dilipatgandakan. Langkah ini untuk mencegah aksi kekerasan.
Selain itu patroli dari POM AU juga ditingkatkan, sampai proses mediasi membuahkan hasil.
Selasa (9/8/2016) malam sekitar 20 hingga 30 warga Desa Dengkol terlibat konflik di pos penjagaan Lanud Abd Saleh di sisi utara.
Warga dilaporkan melakukan pengrusakan portal, lampu, tanaman serta pot bunga. Seorang warga juga ditangkap POM AU dan diserahkan ke Polres Malang.