Trenggalek
Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf Pimpin Rapat Koordinasi Pemulihan Pascabanjir Bandang
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak menjelaskan, bencana alam yang melanda Trenggalek tiga hari berturut-turut disebabkan cuaca yang tak bersahat
Penulis: Didik Mashudi | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM, TRENGGALEK - Wakil Gubernur Jawa Timur Gus Ipul memimpin rapat koordinasi (rakor) penanganan pascabencana di Kabupaten Trenggalek. Rakor bertempat di Gedung Bawarasa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek, Jum'at (19/8/2016).
Rapat koordinasi ini dilakukan Wakil Gubernur Jatim bersama jajaran Pemerintah Kabupaten Trenggalek.
Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak, menjelaskan, bencana alam yang melanda Trenggalek tiga hari berturut-turut disebabkan cuaca yang tidak bersahabat di wilayah Trenggalek.
Bencana alam ini masih berpotensi terulang. Karena menurut prediksi BMKG cuaca ekstreem ini masih bisa berlangsung sampai dengan 14 hari mendatang.
Hujan deras dengan intensitas tinggi beberapa di beberapa wilayah Trenggalek menyebabkan aliran sungai meluap dan banjir. Air ini kiriman dari pegunungan, utamanya di wilayah Kampak dan sebagian di Kecamatan Watulimo mengakibatkan dua kali banjir, yakni banjir Munjungan dan banjir Kampak, Gandusari, Pogalan.
Banjir Munjungan berlangsung dua kali, bulan Juli dan Senin (15/8/2016). Banjir ini diakibatkan air kiriman dari pegunungan selatan Kampak dan barat Watulimo.
Beberapa infrastruktur rusak, satu sekolah habis disapu banjir bandang, beberapa jembatan dan tembok penahan jalan rusak.
Sedangkan banjir Kampak, lebih disebabkan oleh air kiriman dari pegunungan di Kampak ke utara dan sebagian Watulimo. Banjir ini merembet dari Kampak ke Gandusari dan Pogalan.
Delapan infrastruktur besar rusak parah, seperti jembatan gantung, TPT dan infrastruktur lainnya. Delapan titik longsor di jalur Kampak-Munjungan akibat ruas jalan putus total. Satu korban meninggal Ibu Sukilah (80) akibat tertimpa reruntuhan rumahnya.
Tim dan warga sudah berusaha membujuk nenek Sukilah untuk dievakuasi, namun yang bersangkutan enggan meninggalkan rumahnya.
Sementara beberapa upaya penanganan pascabencana telah dilakukan Pemkab Trenggalek. Di antaranya mengirimkan alat berat untuk mengeruk material longsor di ruas jalan Kampak - Munjungan.
Pemkab Trenggalek telah menetapkan darurat bencana sampai 14 hari ke depan.
Sementara Saifullah Yusuf meminta data yang lebih spesifik dan rinci jumlah rumah yang terendam dan rusak. Jumlah sekolah, areal sawah, tempat ibadah maupun tempat lain yang terdampak banjir dan longsor.
Dengan adanya rincian jumlah kerugian sehingga darurat bencana dapat segera ditetapkan pemerintah pusat maupun provinsi. Selain itu dapat mengambil langkah tindaklanjut yang diperlukan