Press Release
Kembangkan Riset, Unikama Jalin Kerjasama Dengan Dua Universitas Tinggi Malaysia
Universitas Kanjuruhan Malang kolaborasi kerjasama dalam pengembangan akademis, salah satunya menggelar Workshop dari Dua Perguruan Tinggi Malaysia
SURYAMALANG.COM, Malang - Universitas Kanjuruhan Malang (Unikama) dalam menguatkan visi menjadi Universitas Unggul 2025 melakukan kolaborasi kerjasama dalam pengembangan akademis, salah satunya menggelar Workshop dari Dua Perguruan Tinggi Malaysia, diantaranya Universitas Utara Malaysia (UUM) Dan Universitas Sains Malaysia(USM).
Kegiatan ini dilakukan selama dua hari, Rabu (24/08/2016) sampai dengan Kamis, (25/08/16), di Auditorium lantai Tiga Unikama. Hadir sebagai pembicara Dr Massudi Bin Mahmuddin dari UUM, Dr Hendrik bin Lamsali dari UUM, Prof Dr Muhamad Kamarul Kabilan dari USM dan Dr Muhizam bin Mustafa dari USM .
"Kegiatan ini menindaklanjuti penandatanganan kerjasama memorandum of understanding (Mou) dengan pihak UUM Malaysia dan USM yang dilakukan februari 2016 kemarin. Sekaligus, rangkaian Hibah Penguatan Kelembagaan Kantor Urusan Internasional (PKKUI) dari Ditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti 2016," ucap kepala IRO Unikama Umiati jawas Ph.D.
Dari beberapa poin yang mendasari dilakukannya kerjasama Unikama dengan pihak UUM dan USM, Umiati Jawas Ph.D kepala Iro Unikama menyebutkan, kerjasama ini berupa Riset, publikasi ilmiah, pertukaran pakar, serta program studi lanjut S2 dan S3.
"UUM dan USM dipilih karena selain merupakan salah satu Perguruan Tinggi terbesar di Negeri Jiran. Juga, sebagai universitas dengan profuktivitas riset dan publikasi tinggi, " terang Umi.
Umi menambahkan, sementara dari beberapa isi dari MoU Unikama dengan UUM dan USM akan melakukan kerja sama di bidang riset pendidikan, pertukaran staf pengajar dan mahasiswa, kerjasama peningkatan publikasi ilmiah, kolaboratif research, serta double degree.
Di sisi lain Dr Massudi Bin Mahmuddin mengatakan, "UUM dan USM memiliki karakteristik yang hampir mirip dengan Unikama yaitu berada dalam wilayah yang multicultural." ungkapnya. (*)