Malang Raya

Kisah Asmara Pria Brunei Darussalam dengan Janda Muda yang Berakhir di Penjara

Warga hampir menghakimi WNA itu. Kemarahan warga berhasil diredam pengurus RT. Pengurus RT setempat menelepon pihak kelurahan dan Polsek Sumberpucung

Penulis: Sri Wahyunik | Editor: fatkhulalami
SURYAMALANG.COM/Hayu Yudha Prabowo
Petugas Imigrasi menunjukan Irwan Iswande (42), warga negara Brunei Darussalam di Kantor Imigrasi Malang, Rabu (24/8/2016). Irwan Iswande ditangkap karena tidak memiliki paspor dan visa masuk Indonesia. 

SURYAMALANG.COM, BLIMBING - Kisah asmara Irwan Iswande (42) berakhir di balik jeruji Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Malang, kemudian di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Lowokwaru Malang.

Hal ini terjadi lantaran Irwan warga negara Brunei Darussalam, namun tidak memakai dokumen perjalanan, baik paspor dan visa, ketika masuk ke Indonesia.

Sebelum warga menyerahkan Irwan ke petugas, Irwan berada di rumah pacarnya, Anggraini Kuswardani (20) di Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang. Irwan berada di rumah itu baru empat hari, sebelum akhirnya warga mendatangi rumah orang tua Angga.

Lalu bagaimana Irwan bisa berkenalan dengan Angga, hingga mendatangi rumahnya?. Aplikasi WeChat adalah jawabnya.

Kedua orang itu tidak pernah bertatap muka secara langsung. Mereka berkenalan melalui aplikasi komunikasi itu selama sepekan secara intens.

"Katanya berkenalan melalui WeChat, selama sepekan komunikasi melalui aplikasi itu," ujar Kepala Sub Seksi Pengawasan Kantor Imigrasi Malang Guntur Sahat Hamonangan, Rabu (24/8/2016).

Setelah komunikasi melalui WeChat, mereka memutuskan bertemu.

Irwan yang berada di Malaysia masuk ke Indonesia melalui Entikong, Kalimantan Barat.

Dia diduga masuk melalui jalur tikus, lantaran tidak ada data informasi masuknya orang itu di pos perlintasan perbatasan.

Hal ini dibuktikan, dengan tidak adanya paspor dan visa.

Irwan memilih moda transportasi kapal laut rute Kalbar - Semarang, Jawa Tengah. Dari Semarang, ia naik bus hingga ke Blitar. Di Blitar, Irwan sempat berkunjung ke makam Bung Karno.

Ia tiba di rumah orangtua Angga pada 13 Juli 2016. Keberadaan laki-laki yang beralamat di LOT 1904 Kampung Mumon Jl Singa Menteri Kuala Belat, Sri Begawan Brunei Darussalam, di rumah orangtua Angga tidak dilaporkan ke perangkat RT setempat. Pada 17 Juli, warga sekitar mendatangi rumah itu.

Warga memaksa bertemu Irwan. Bahkan warga hampir menghakimi WNA itu.

Kemarahan warga berhasil diredam pengurus RT. Pengurus RT setempat menelepon pihak kelurahan dan juga Polsek Sumberpucung.

Dalam pemeriksaan awal, Irwan mengaku sebagai warga Brunei. Laki-laki itu berbahasa Melayu. Polisi kecamatan melaporkannya ke Polres Malang.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved