Malang Raya

Minuman Warna-warni yang Dibeli Siswa SD Bikin Khawatir Sekolah ini

Warna minumannya beragam. Ada ungu, hijau, merah dan kuning. Yang membuat unik adalah cara minumnya bukan dengan diteguk

SURYAMALANG.COM/Sylvianita Widyawati
Minuman spray warna warni yang ditemukan di SDN Bareng 3 Kota Malang, Rabu (14/9/2016). 

SURYAMALANG.COM, KLOJEN - Anton Henawanto, Ketua Gugus 5/Klojen yang juga Kepala SDN Bareng 3, Kota Malang mengkhawatirkan minuman spray yang dijual kepada siswa SD, Rabu (14/9/2016). Harganya dijual Rp 2.000 per botol.

Warna minumannya beragam. Ada ungu, hijau, merah dan kuning. Yang membuat unik adalah cara minumnya bukan dengan diteguk, namun dengan menekan ujung botol sehingga keluar airnya.

Semprotan airnya langsung dimasukkan ke lidah.

"Saya mengkhawatirkan warnanya. Apalagi rasanya seperti getir," jelas Anton kepada SURYAMALANG.COM ketika ditemui di sekolahnya.

Karena itu, ia berencana membawa minuman itu ke Dinas Kesehatan untuk diketahui pewarnanya.

"Petugas UKS akan membawa ke Dinkes secepatnya," tutur Anton.

Menurut dia, minggu lalu ia juga menemukan itu dari tetangganya di Sawojajar, Malang.

Namun ternyata di depan sekolahnya ada yang menjualnya dan siswanya ada yang membelinya.

"Di SDN Bareng 3 ditemukan 17 botol. Ada yang masih penuh, ada yang isi 3/4," katanya.

Awal kecurigaan ketika guru melihat ada siswa menyemprotkan minuman itu ke lidah siswa lain. Karena mencurigakan, akhirnya botol itu diamankan. Hal itu setelah melihat warna warni minumannya yang dikhawatirkan ada zat pewarna buatan.

Anton kemudian mengambil langkah menyampaikan hal itu ke anggota gugusnya yang berjumlah delapan SD. Gugus 5/Klojen terdiri dari SDN Bareng 1 sampai 5, SD Gading Kasri, SDK Santa Maria 2 dan SD Bina Budi Mulia.

Dari SDN Gading Kasri sudah melaporkan ada beberapa siswanya memiliki minuman spray itu. SURYAMALANG.COM sempat mencoba minuman itu ke lidah. Awalnya rasanya biasa.

Kemudian terasa kecut/asam buatan. Di botol kecil itu juga tidak ada keterangan kadaluarsa dan produsennya. Sehingga botolnya polosan. Sedang bagian atas botol mirip kepala korek api gas dengan warna kuning dan hijau. Sedang botol plastiknya polos.

"Anak-anak membeli mungkin karena tertarik kemasannya. Ada spray-nya," jelas dia.

Sebab dari beberapa muridnya, tidak ada yang mencoba minum dengan meneguk langsung dari botol setelah membuka tutupnya.

"Mungkin menariknya karena cara minumnya dengan menyemprotkan di lidah," ungkapnya. Menurut Mahesa, siswa SDN Bareng 3, ia membeli minuman itu karena mengira sirup.

"Saya kira sirup. Tapi ternyata baunya gak enak," kata Mahesa yang membeli satu kali.

Sedang siswa lain, Tito, menyatakan tidak membeli namun penasaran dengan minuman itu dari siswa kelas 1.

"Saya mencoba dari anak kelas 1. setelah itu, di tenggorokan nggak enak. Rasanya kering," kata Tito. Karena itu, ia meminta adik kelasnya membuang botol itu. Dari keterangan penjual ke pihak sekolah, ia hanya mendapat titipan barang tersebut.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved